Selasa, 29 September 2015 Reporter: Andry Editor: Rio Sandiputra 3150
(Foto: doc)
Dinas Pendidikan (Disdik) DKI mengusulkan tes kejiwaan dan psikologis terhadap puluhan ribu guru sekolah di Jakarta. Usulan ini sedang diajukan dalam Kebijakan Umum APBD - Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016 lewat kegiatan pemetaan kompetensi melalui psikotes atau kejiwaan.
"Kegiatan ini belum masuk dalam KUA-PPAS 2016. Namun kami berharap hal ini dapat jadi pertimbangan legislatif," kata Arie Budiman, Kepala Dinas Pendidikan DKI, Selasa (29/9).
Arie mengatakan, anggaran untuk kegiatan tersebut diusulkan kepada Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI sebesar Rp 7,7 miliar. Tes kejiwaan itu sendiri diperuntukan bagi 25.828 guru di ibukota dari tingkat SD, SMP, hingga SMA dan SMK.
"Kami memandang perlu melakukan kegiatan ini sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidik di Jakarta," ucapnya.
Menurut Arie, seorang guru tidak hanya bertugas sebagai pengajar, tapi juga harus menggunakan hati saat menjalani tugas-tugasnya. Sehingga para guru dapat pula berperan sebagai orang tua bagi anak didiknya. "Guru itu harus bekerja dengan hati," tandasnya.
Dengan diadakannya kegiatan pemetaan kompetensi melalui psikotes atau kejiawaan, Arie yakin berbagai permasalahan yang kerap terjadi di lingkungan sekolah bisa diminimalisir. Termasuk kasus kekerasan antar siswa seperti yang terjadi di SDN Kebayoran Lama Utara 07 Pagi beberapa waktu lalu.