Senin, 28 September 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Lopi Kasim 2567
(Foto: Yopie Oscar)
Untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan menambah keindahan kota, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mengganti billboard dengan light emitting diode (LED). Diharapkan, dengan pengantian tersebut saat malam hari Kota Jakarta bisa terlihat seperti Tokyo.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama ingin menjadikan ibu kota seperti Tokyo dan New York saat malam hari. Mengingat kondisi billboard saat ini banyak yang sudah tidak layak. Selain membahayakan masyarakat, juga merusak keindahan kota.
"Jadi kan gini, kita ingin malam hari gedung-gedung bisa semarak. Kayak Tokyo lah atau New York," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (28/9).
Menurut Basuki, dengan penggunaan LED juga bisa menghemat penggunaan listrik. Namun pihaknya masih kesulitan meminta kepada pemilik gedung untuk memasang LED. Sebab pajak yang dikenakan masih terlalu mahal. Rencananya tarif pajak LED ini akan diubah.
"Nah kenapa pemilik gedung nggak pernah mau pasang? Karena bayarnya mahal, dihitung lima kali billboard. Nah, sedangkan di ibu
kota, di seluruh dunia dimana sih billboard berseliweran gitu. Klo billboard kan nutupin keindahan kota," ucapnya.Basuki menganggap, saat ini banyak permainan dalam dalam penerimaan pajak billboard. Karena banyak pemiliki billboard yang tidak membayarkan pajaknya. Hal itu membuat PAD DKI tidak tercapai setiap tahunnya. "Pajak billboard banyak yang nggak bayar, susah kita lacaknya. Terlalu banyak permainan, kalau LED kan ada lock tayangnya kaya tv," ujarnya.
Ke depan, pajak iklan melalui LED akan diberlakukan bagi hasil yakni 70-30. Pengusaha akan mendapatkan 70 persen dari pajak, sementara Pemprov DKI Jakarta mendapatkan 30 persen. "Jadi kita nggak berdebat lagi nilai strategis reklame. Selama ini kan itu jadi permainan," ungkapnya.