Sabtu, 26 September 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Widodo Bogiarto 4262
(Foto: doc)
Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah mengimbau panitia agar mengatur waktu melontar jumrah. Hal tersebut dilakukan pasca tragedi Mina yang menewaskan lebih dari 700 jamaah beberapa waktu lalu.
Menurut Saefullah yang juga Amirul Haj DKI, pengaturan tersebut untuk menghindari kejadian serupa dan menimpa jamaah haji asal ibu kota. Dia mengharapkan, panitia agar terus memantau keberadaan jamaah pasca tragedi Mina. Serta mengatur waktu melontar di Jamarat sesuai petunjuk dan arahan dari Maktab maupun Kementerian Agama (Kemenag). Sehingga jamaah haji Indonesia khususnya DKI, bisa melakukan prosesi melontar jumrah dengan aman.
"
Kita mengutamakan keamanan dan keselamatan jamaah ," kata Saefullah melalui siaran pers yang diterima Beritajakarta.com, Sabtu (26/9).Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi berdesak-desakan dalam melontar jumrah, maktab-maktab di Mina mengeluarkan jadwal melontar jumrah pada tanggal 12 dan 13 Zulhijah 1436 H.
Saefullah pun menyempatkan mengunjungi jamaah haji asal DKI yang bermalam di Mina. Mereka bermalam di Maktab 40. Di maktab ini terdapat JKG 03. Pada kesempatan itu Saefullah datang bersama Asisten Sekda bidang Kesra, Fatahillah dan Kepala Biro Dikmental DKI, Ahmad Ghozali.
Dari laporan para petugas yang mendampingi jamaah, sebagian besar jamaah ada yang mengambil Nafar Awal dan kembali ke pemondokan di Mekkah pada tanggal 12 Zulhijah pukul 13.00 waktu setempat. Sementara ada juga yang mengambil Nafar Sani kembali ke Mekkah satu hari setelahnya.
Melihat Maktab 40 di Mina, Saefullah merasa puas. Karena kondisi maktab sangat baik. Beberapa fasilitas yang diperlukan oleh jamaah terpenuhi dengan baik, seperti penerangan cukup dan kamar mandi.
"Bedanya dengan BPIH khusus, hanya lokasi yang agak jauh dan tidur tidak dengan matras dan makan dengan boks," ujar Saefullah.
Pada kunjungan ke Maktab 40 ini, Saefullah juga menyempatkan menemui Surachman, jamaah haji asal DKI yang menjadi korban crane di Mekkah beberapa waktu yang lalu. Saefullah bersyukur bahwa Surachman tidak melakukan safari Wukuf, bahkan dapat melontar jumrah.