Jumat, 25 September 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Lopi Kasim 3095
(Foto: Ilustrasi)
Biro Pendidikan Mental dan Spiritual (Dikmental) DKI Jakarta mencatat, sebanyak enam calon haji (calhaj) meninggal di Mekkah. Namun, keenam calhaj tersebut meninggal bukan lantaran dua tragedi yang terjadi di Mekkah beberapa waktu lalu, melainkan karena sakit.
Kepala Biro Dikmental DKI Jakarta, Ahmad Gozali mengatakan, hingga 24 September 2015 ada enam calhaj yang meninggal. Mereka langsung dimakamkan di Mekkah. Dua calhaj di antaranya meninggal di Padang Arafah. "Jadi t
otal meninggal sampai tanggal 24 September 2015 ada enam orang," kata Gozali, Jumat (25/9).Dua calhaj yang meninggal di Padang Arafah yakni, Balilah binti Basar (59), diagnosa penyebab kematian karena Cardiac Arrest. Kemudian, Maan Boih Kinan (57). Sementara satu calhaj meningal di Mina yakni Maryam Bilal Irsyad (58). "Maryam tergantung insulin, dia meninggal di Pondokan Mekkah," ucapnya.
Sementara itu, untuk memastikan apakah ada korban dari jamaah asal DKI terkait tragedi Mina, Tim Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) tengah melakukan pendataan.
Untuk mencegah terjadinya lebih banyak korban, PPIH terus berkoordinasi tidak hanya dengan petugas PPIH di lapangan. Tapi juga dengan Difa Madani atau semacam badan penanggulangan bencana Arab Saudi untuk mendapatkan informasi, khususnya pada wilayah-wilayah yang tidak bisa dijangkau PPIH.
Dia menyebutkan PPIH Arab Saudi sudah sejak awal mengantisipasi kepadatan jamaah yang akan melempar jamarat dengan mengeluarkan larangan untuk melontar jumrah aqabah pada pukul 8.00 – 11.00 tanggal 10 Dzulhijjah. Sebab, saat itu adalah waktu di mana jamaah ramai-ramai pergi ke Jamarat untuk melontar jumrah. Untuk tanggal 11 dan 12 Dhulhijjah, jamaah haji Indonesia diimbau untuk tidak melontar jumrah mulai Pukul 13.00 – 16.00 Waktu arab Saudi (WAS).