Jumat, 19 September 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Agustian Anas 4187
(Foto: doc)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiapkan sebanyak 40 petugas untuk mendampingi jamaah calon haji (Calhaj) asal Jakarta. Ke-40 petugas tersebut terbagi dalam 13 kelompok terbang (kloter). Masing-masing kloter didampingi oleh tiga orang, yang terdiri dari dokter, perawat, dan petugas.
Kepala Biro Pendidikan Mental dan Spiritual (Dikmental) DKI Jakarta, Budi Utomo, mengakui, petugas haji yang ada sangat minim karena dalam satu kloter mereka harus mendampingi sebanyak 455 jamaah calon haji (calhaj). Terlebih, banyak calhaj yang sudah berusia di atas 50 tahun.
"Perawatan kesehatan yang paling sulit, karena kan rata-rata jamaah sudah berusia di atas 50 tahun," ujarnya, Jumat (19/9).
Kendati demikian, kata Budi, hingga saat ini tidak ada kendala yang berarti dalam masalah kesehatan jamaah calon haji dan petugas. Sebanyak 168 jamaah memang sempat berobat ke klinik yang disediakan. Kemudian dua orang harus dirujuk ke rumah sakit, yakni Mariah (64) dengan diagnosa HD atau cuci darah ke-3, serta Djuwardi (67) dengan diagnosa hipertrofi prostat.
Sementara itu, berdasarkan laporan SMS Centre dari Biro Dikmental DKI hingga tanggal 16 September, jumlah jamaah haji DKI Jakarta yang sudah diberangkatkan sebanyak 2.713 orang terdiri dari 6 kloter.
Kuota jamaah haji DKI mencapai 5.668 orang dengan pembagian 13 kloter. Kloter terakhir berangkat pada tanggal 28 September mendatang.
"Sekarang sudah ada 2.713 orang yang diberangkatkan. Mereka menyebar di Makkah dan Madinah. Kita akan terus pantau perkembangan jamaah haji yang sudah berangkat. Kita harapkan semua sehat dan dapat menjadi haji yang mabrur," tandasnya.