Rabu, 23 April 2014 Reporter: Jhon Syah Putra Kaban Editor: Widodo Bogiarto 3966
(Foto: Jhon Syah Putra Kaban)
Puluhan pedagang Pasar Cibubur, Jakarta Timur, yang berjualan di areal basement, mengeluhkan genangan air yang makin parah. Akibatnya lantai pasar menjadi licin serta tampak kumuh. Imbasnya, para pembeli pun enggan berbelanja di areal basement.
Para pedagang yang rata-rata berjualan sembako dan pakaian menyebutkan, kondisi pasar yang tergenang air tersebut sudah berlangsung sejak setahun lalu. Namun hingga kini belum ada tanda-tanda perbaikan dari manajemen pasar.
“Genangan air sudah sangat menganggu aktifitas pasar, sehingga pembeli ogah masuk ke dalam pasar. Apalagi kalau hujan genangan airnya cukup tinggi," kata Kabul, pedagang kue di areal basement, Rabu (23/4).
Saat dikonfirmasi, Kepala Pasar Cibubur, Ajie Ruslan mengatakan, air yang menggenangi pasar tersebut berasal dari empat mata air yang ada di basement pasar tersebut.
Dia mengaku, pihaknya sudah memasang mesin penyedot untuk memompa air tersebut ke Kali Cipinang yang berada di sebelah pasar. “Sudah dipasang mesin untuk memompa air, tapi mata air tidak bisa distop. Karena itu kita pompa terus selama 24 jam. Petugas dibantu pedagang mengawasi mesin tesebut agar terus beroperasi," jelas Ajie.
Selain itu, pihaknya juga sudah membangun tanggul, agar air tidak masuk ke dalam basement. Namun sayangnya, kalau hujan turun deras, air tetap masuk karena mesin sampit tidak kuat memompa air keluar pasar.
Humas PD Pasar Jaya, Agus Lamun membantah, jika air yang sering masuk ke pasar tersebut bersumber dari mata air. Menurutnya, air tersebut merupakan rembesan dari Kali Cipinang yang berada di sebelah pasar.
“Air itu berasal dari rembesan Kali Cipinang. Saat ini hanya bisa efektif dengan penyedotan dengan mesin sampit. Kami sudah merencanakan perbaikan secara permanen,” kata Agus.