Senin, 21 April 2014 Reporter: Nurito Editor: Agustian Anas 5058
(Foto: doc)
Sejumlah jemaat Gereja Kristen Pasundan (GKP) Yeruel di Jl Tipar Nomor 10, Pekayon, Pasarebo, Jakarta Timur mengalami keracunan. Keracunan ini diduga berasal dari konsumsi yang disantap usai kebaktian Paskah pada Minggu (20/4) kemarin.
Namun pihak gereja enggan memberikan informasi kepada wartawan dan aparat kepolisian. Mereka beralasan kasusnya sudah diselesaikan secara kekeluargaan dengan pihak katering yang menyediakan makanan.
Kapolsek Pasarebo, Kompol Didik Hariyadi membenarkan, pihaknya mendapatkan informasi dari masyarakat adanya sejumlah jemaat Gereja Pasundan yang keracunan. Sayangnya, saat ia bersama sejumlah anggotanya mendatangi gereja tersebut, pihak panitia enggan memberikan informasi.
"Mereka enggan memberikan informasi soal itu karena pihak gereja sudah bermusyawarah dengan pengelola katering dan jemaat yang jadi korban. Sebagai warga negara yang baik, pihak gereja seharusnya bisa bekerjasama memberikan informasi, demi mengantisipasi dampak dari peristiwa itu," ujar Kompol Didik Hariyadi, Senin (21/4).
Kompol Didik mengaku sudah menanyakan jumlah jemaat yang keracunan dan dirawat di mana saja, namun pihak gereja tetap enggan memberikan keterangan. Termasuk saat ditanyai kronologis kejadiannya. Namun berdasarkan informasi yang diperoleh diperkirakan ada belasan jemaat yang keracunan.
Untuk mengungkap kasus tersebut agar tidak terulang di kemudian hari, polisi mengambil sampel makanan yang didapat di depan halaman gereja tersebut untuk diperiksa di laboratorium.
Menurut seorang jemaat yang enggan disebut namanya, konsumsi yang diberikan gereja itu berupa nasi kotak. Isinya berupa nasi bakar yang terdiri dari telur dan suwiran ayam. Usai menyantap, para jemaat mendadak pusing dan mual-mual hingga akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Seorang petugas Rumah Sakit Tugu Ibu, Cimanggis, Depok, yang enggan disebut namanya menuturkan, ada dua orang yang dirawat akibat keracunan. Keduanya dirawat di salah satu ruangan di Kelas III. Sebelumnya juga ada belasan korban lainnya. Namun sejak Minggu siang mereka diperbolehkan pulang setelah mendapatkan perawatan. Hingga berita ini diturunkan, belum ada satupun saksi yang dimintai keterangan oleh
polisi.