Senin, 07 September 2015 Reporter: Nurito Editor: Lopi Kasim 3128
(Foto: Nurito)
Untuk menata pedagang kaki lima (PKL), Tim Penataan dan Pemberdayaan PKL Jakarta Pusat meninjau sejumlah lokasi, Senin (7/9). Peninjauan sekaligus untuk mencari lahan baru yang cocok untuk penempatan PKL. Terutama relokasi PKL yang berjualan di lokasi sementara (Loksem) yang masa berlakunya tidak diperpanjang.
Asisten Perekonomian Jakarta Pusat, Sulastri Gultom mengatakan, peninjauan ke lapangan untuk mengetahui loksem masih layak dipertahankan atau tidak. Jika sudah tidak layak maka akan diusulkan untuk dihapus. Namun, pihaknya belum ditemukan adanya loksem yang perlu dihapus. Namun, satu loksem akan dievaluasi, yakni di JP 31 Jl Kembang Sepatu, Senen.
“Dari hasil tinjauan ini akan dibahas di tingkat kota, apakah JP atau loksem itu layak dipertahankan atau tidak. Kalau tidak layak lagi tentu akan diusulkan dihapus. Namun keputusannya menunggu hasil rapat pimpinan terlebih dulu,” ujar Sulastri Gultom, usai memimpin tinjauan ke sejumlah JP di Jakarta Pusat.
Kasudin Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) Jakarta Pusat, Bangun Richard mengatakan, ada tujuh lokasi sementara berjualan PKL yang ditinjau. Dari jumlah tersebut, lima merupakan binaan unit yang dipimpinnya dan dua lainnya PKL liar namun kondisinya tertata rapi.
Ketujuh loksem itu terdiri dari empat lokasi berada di Kecamatan Senen, yakni JP 31 di Jl Kembang Sepatu terdapat 88 PKL, JP 32 di Jl Sedap Malam 62 PKL, JP 33 Jl Kramat Soka 17 PKL, JP 34 Jl Kramat Raya 25 PKL. Selain itu, JP 11 di Jl Gelora, tepatnya di belakang gedung MPR/DPR, terdapat 26 pedagang.
Peninjauan juga dilakukan ke dua lokasi PKL yang bukan binaan Sudin KUMKMP Jakarta Pusat. Yakni PKL di kawasan Taman Lawang Menteng terdapat 14 tenda yang menjual aneka kuliner serta PKL kuliner di Jl Penjernihan, Karet Tengsin.