Kamis, 17 April 2014 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Widodo Bogiarto 4838
(Foto: doc)
Menolak rumahnya digusur oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI), ribuan warga RW 07, RW 11 dan RW 12, Kelurahan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (17/4), menggelar unjuk rasa di Jl Stasiun Tanjung Priok. Akibat aksi warga yang duduk-duduk di jalan itu, kemacetan parah pun tidak terhindarkan. Para pengendara kendaraan bermotor yang ingin menuju Jl RE Martadinata dari arah Jl Yos Sudarso terpaksa dialihkan melalui Terminal Tanjung Priok.
Unjuk rasa yang melibatkan ribuan warga ini,
bermula dari rencana PT KAI yang ingin menertibkan kawasan Stasiun Tanjung Priok dan perlintasan rel kereta api yang kini ditempati sekitar 1.400 kepala keluarga (KK).Atas rencana tersebut, warga sontak menolaknya. Mereka meminta pihak PT KAI untuk kembali mengadakan pertemuan agar memperoleh solusi yang saling menguntungkan. Namun keinginan warga itu tidak ditanggapi PT KAI. Kesal tidak direspon, akhirnya warga memilih menduduki Jl Stasiun Tanjung Priok.
"Kami melihat PT KAI semena-mena, mereka tidak mengindahkan hasil pertemuan yang sudah dilakukan sebelumnya. Kita akan tetap bertahan disini sampai PT KAI turun dan berbicara dengan warga," kata Ketua RW 11, Didin Jaenudin.
Seorang warga, Susianto (50) menambahkan, kekesalan warga memuncak karena ada sms berantai yang menyebutkan akan ada pembongkaran pada Kamis (17/4) hari ini. "Makanya kita bersiap-siap kalau memang sms itu benar adanya," tegasnya.
Walaupun berencana melakukan aksi hingga ada perwakilan PT KAI yang menemui mereka, warga akhirnya bersedia mundur hingga ke depan jalan masuk pemukiman.
Kapolsek Metro Tanjung Priok, Kompol Sulastoyo mengatakan, pihaknya hanya mengamankan jalannya aksi, agar tidak terjadi kekacauan arus lalu lintas. "Kita sudah persuasif kepada warga dan mereka sudah mengerti. Untuk mengamankan aksi kita menerjunkan 75 personel," tandasnya.