Selasa, 01 September 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Widodo Bogiarto 2831
(Foto: doc)
Bank Indonesia (BI) Perwakilan DKI Jakarta menganjurkan Pemprov DKI Jakarta untuk menambah pasokan beras. Sebab diperkirakan fenomena El Nino akan meluas. Sehingga pasokan beras dari daerah produsen bisa berkurang.
Deputi Kepala Perwakilan BI DKI Jakarta, Fajar Marjadi mengatakan, fenomena El Nino diperkirakan akan meluas. Sehingga pihaknya merekomendasikan agar Pemprov DKI menambah pasokan beras. Pihaknya juga menganjurkan agar diajukan impor beras ke pemerintah pusat.
"Dampak El Nino akan meluas sehingga perlunya antisipasi menghadapi turunnya pasokan beras. Impor beras sebaiknya sudah mulai diproses dan perlu diusulkan ke pemerintah pusat," kata Fajar, Selasa (1/9).
Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyetujui jika harus menambah pasokan beras. Basuki langsung memerintahkan PT Food Station Tjipinang untuk menambah pasokan beras.
"Kita harus bisa masuk sampai ke resi gudang. Jadi bisa seperti Bulog di DKI," kata Basuki.
Menurut Basuki, dirinya harus belajar seperti era Orde Baru, dimana stok pangan, kesehatan, dan pendidikan benar-benar ditanggung oleh pemerintah.
"Kita ini tidak bisa kalau tidak ada beras, tidak ada daging, tidak ada ayam. Jadi itu prinsip Orde Baru," ucap Basuki.
Fenomena El Nino sendiri menyebabkan musim kemarau menjadi lebih panjang sehingga memicu bermunculannya titik panas (hotspot) yang diduga peristiwa kebakaran hutan dan lahan di Sumatera termasuk di Riau.
Gejala kekeringan yang diakibatkan El Nino tersebut termasuk perubahan iklim biasa. El Nino bukanlah gelombang panas atau badai. El Nino merupakan fenomena yang terjadi karena alam melakukan koreksi untuk mencari keseimbangan.