Jumat, 28 Agustus 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Widodo Bogiarto 5090
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama tidak mempermasalahkan jika banyak pejabat eselon yang mengundurkan diri. Dipastikan pengunduran diri pejabat tersebut tidak akan menganggu penyerapan anggaran. Sebab penganggaran tahun ini telah menggunakan sistem e-budgeting.
Menurut Basuki, dengan adanya pejabat yang mengundurkan diri justru akan memberikan kesempatan kepada pegawai negeri sipil (PNS) lainnya. "Bagus dong, justru saya ngarep. Aku tunggu tuh (surat pengajuan pensiun dini) supaya yang di bawah bisa cepat-cepat naik," kata Basuki di Balai Kota, Jumat (28/8).
Basuki mengatakan, telah memperbaiki sistem anggaran. Sehingga tidak akan berpengaruh jika ada pergantian pejabat maupun mengundurkan diri. "
Sistemnya kan sudah jalan. Justru kemarin banyak yang 'main', angka-angka di Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) itu kacau balau bikinnya," ucapnya.Basuki sendiri sudah sering melakukan rotasi terhadap pejabat di lingkungan Pemprov DKI. Bahkan tidak sedikit pejabat yang didemosi dan dipromosikan.
Sementara itu, sudah ada empat pejabat DKI yang mengundurkan diri. Mulai dari mantan Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Novizal, mantan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Fadjar Panjaitan, mantan Wali Kota Jakarta Barat Burhanuddin, serta Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI Haris Pindratno. Haris mengajukan pensiun dini karena alasan kesehatan.