Rabu, 26 Agustus 2015 Reporter: Suparni Editor: Lopi Kasim 3080
(Foto: Suparni)
Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kepulauan Seribu mengakui ekosistem laut di beberapa pulau di wilayah itu mengalami kerusakan. Untuk mencegah semakin parahnya kerusakan, berbagai upaya terus dilakukan salah satunya dengan melakukan pemantauan secara menyeluruh.
Kepala KLH Kepulauan Seribu, Tiur Maeda Hutapea mengatakan, kerusakan ekosistem yang terjadi antara lain disebabkan pencemaran limbah cair dan sampah, kerusakan karang, penebangan pohon mangrove hingga pengurukan pantai liar.
"Kami terus melakukan pemantauan seperti di Pulau Pari. Mulai dari mengukur tinggi pohon mangrove, mengukur kejauhan lamun dari bibir pantai dan monitoring kedalaman serta kerusakan karang," ujar Tiur, Rabu (26/8).
Ditambahkan Tiur, banyak warga yang belum tahu mengenai manfaat keberadaan mangrove dan lamun. Sehingga sosialisasi pun terus digalakan pihaknya.
"Lamun itu dapat menyerap sedimen dan limbah cair yang menempel di daunnya. Bahkan di lamun itulah ikan-ikan kecil hidup dan lamun juga dimakan oleh ikan baronang, penyu, duyung dan bintang laut lain," kata
nya.Pemantauan, sambungnya, dialukan bekerjasama dengan perguruan tinggi dan Formapel.
"Dengan pemantauan yang dilakukan selanjutnya kita bisa carikan solusinya bersama-sama," tandasnya.