Senin, 24 Agustus 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 5830
(Foto: doc)
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengharapkan agar Perusahaan Listrik Negara (PLN) tetap menjaga pasokan listrik ke rumah pompa. Karena jika saat banjir terjadi, listrik di rumah pompa mati maka tidak akan bisa beroperasi membuang air dari kawasan yang terendam banjir.
"PLN bantu kami, tidak ada alasan gardu listrik kami mati," ujar Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (24/8).
Untuk menjaga keselamatan warga, Basuki lebih memilih agar warga yang terdampak banjir dievakuasi keluar pemukiman. Daripada PLN mematikan pasokan listrik, dan membuat pompa tidak beroperasi. "Lebih baik kosongin orang, paksa keluar dari rumahnya. Karena kalau sudah mati listik, akan kerendam semua," katanya.
Terkait hal ini, Manajer Perencanaan PT PLN Distribusi Jakarta Raya, Adi Priyanto mengatakan, telah melakukan beberapa perbaikan gardu listrik sebagai penanganan jangka pendek. "Salah satunya yakni memasang jaringan kabel udara khusus yang dilengkapi fasilitas perpindahan otomatis di Pompa Pluit dan Pasar Ikan," ucapnya.
Selain itu ada peninggian gardu di Pluit, penyambungan baru listrik untuk Rumah Pompa Pasar Ikan, menambah genset di Rumah Pompa Pluit, serta meninggikan pondasi PLTS genset di Pluit.
"Untuk penanganan banjir di Jakarta kita membagi dalam tiga jangka perencanaan, yakni jangka pendek, jangka menengah, dan jangan penjang. Tapi yang paling terlihat ada di jangka pendek," tandas Adi.