Sabtu, 22 Agustus 2015 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Rio Sandiputra 5120
(Foto: Ilustrasi)
Warga mengeluhkan maraknya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS) tukang parkir liar di perempatan Jalan Pademangan Raya, Jakarta Utara. Sebab dalam memberikan jasanya kerap memaksa pengendara mobil untuk memberikan uang.Pantauan Beritajakarta.com, juru parkir liar yang biasa disebut pak ogah terlihat di 4 titik perempatan jalan tersebut. Mereka berada di sana untuk membantu menghentikan arus lalu lintas, untuk memberikan kesempatan mobil yang akan berputar. Setiap titik terdapat 2-4 orang, dan meminta uang dengan sedikit memaksa atas jasanya.
"Itu kalau tidak diberikan, body mobil dipukul atau nanti digores dengan uang koin. Keberadaan mereka bukan membantu, tapi justru meresahkan karena meminta dengan paksa," ujar Sundari (34) warga RW 04, Kelurahan Ancol yang mobil Honda City nya menjadi korban, Jumat (21/8).
Terkait hal ini, Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Utara, Ucu Rahayu mengatakan, pihaknya saat ini sedang gencar melakukan operasi PMKS di jalanan termasuk pak ogah yang memang cenderung lebih banyak meresahkan pengguna jalan. "Kita terus melakukan penjangkauan PMKS di jalan termasuk pak ogah itu. Bulan Juli saja kita berhasil menjangkau 91 PMKS," tuturnya.
PMKS yang berhasil terjaring beroperasi dibeberapa titik yang memang rawan. “91 PMKS itu hasil operasi di Jalan Yos Sudarso, Hailai Ancol, Mambo, Cilincing Raya dan Lodan Raya. Dan soal polisi cepek di perempatan Pademangan akan saya kerahkan petugas P3S untuk merazia,” tandas Ucu.