Selasa, 27 Mei 2025 Reporter: Nurito Editor: Toni Riyanto 295
(Foto: Nurito)
Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur mulai menyosialisasikan rencana pembangunan saluran air dengan metode Jacking di di Jalan DI Panjaitan dan Jalan Raya Bekasi Timur.
"Tahapan sosialisasi ini sangat penting"
Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang), Fauzi mengatakan, sosialisasi dilakukan karena lokasi pembangunan Jacking berada di area padat lalu lintas, sehingga memerlukan koordinasi lintas sektor.
"Sosialisasi hari ini diikuti unsur Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Timur, kelurahan, kecamatan, Suku Dinas Perhubungan, Satpol PP, dan unsur terkait lainnya," ujarnya, saat memimpin sosialisasi di Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Selasa (27/5).
Fauzi menjelaskan, sosialisasi lanjutan juga akan dilakukan kepada masyarakat. Termasuk, para pedagang kaki lima, pemilik usaha, kantor, pengurus RT, RW, dan lainnya.
"Pembangunan saluran dengan metode Jacking ini akan dilakukan Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Timur," terangnya.
Ia meminta, Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Timur agar dapat memastikan sosialisasi kepada masyarakat dilaksanakan dengan baik agar bisa dipahami dan dimengerti.
"Tahapan sosialisasi ini sangat penting sebelum proses pembangunan berlangsung," ungkapnya.
Kepala Seksi Pembangunan Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Timur, Tengku Saugi Zikri menambahkan, saluran air dengan metode Jacking akan dibuat di Jalan DI Panjaitan, Kelurahan Cipinang Cempedak, Kecamatan Jatinegara, sepanjang 465 meter.
"Mulai dari depan Hotel The Patria Park hingga ke Rumah Pompa Brantas. Nantinya, dari rumah pompa tersebut air akan dialirkan ke Kali Ciliwung melalui saluran penghubung yang ada di Cipinang Cempedak," bebernya.
Menurutnya, untuk di Jalan Raya Bekasi Timur, Kelurahan Jatinegara Kaum juga akan dibangun Jacking sepanjang 344 meter, mulai dari depan Rumah Makan Mat Lengket hingga Kali Sunter.
"Untuk pembuatan crossing saluran air di depan Kantor Kecamatan Jatinegara sampai ke Kali Cipinang dilakukan sepanjang 120 meter menggunakan box culvert berukuran 1,2 meter," imbuhnya.
Staf Seksi Lalu Lintas Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur, Dedy menuturkan, untuk mengetahui perlu atau tidaknya rekayasa lalu lintas, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
"Kami juga akan memastikan kondisi di lapangan bersama Ditlantas Polda Metro Jaya. Sebab, akses jalan di Jalan Raya Bekasi Timur cukup sempit jika dilakukan rekayasa lalu lintas," ucapnya.
Sementara itu, Wakil Camat Pulo Gadung, Agus Purwanto memastikan akan ikut membantu menyosialisasikan terkait rencana pembangunan saluran tersebut.
"Semoga proses pembangunan berjalan lancar dan tepat waktu. Kemudian, genangan dapat teratasi," tandasnya.