Jumat, 21 Agustus 2015 Reporter: Devi Lusianawati Editor: Rio Sandiputra 4607
(Foto: doc)
Pedagang ikan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara mengadukan nasib mereka ke Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (21/8). Hal ini terkait adanya dugaan kecurangan pengundian lapak pedagang ikan yang tergabung dalam Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) di Muara Baru.
Sekretaris KNTI Jakarta, Untung Suhaidi mengatakan, awalnya ada sekitar 1.300 lapak yang dibuat oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Sementara dari jumlah tersebut sudah terisi dengan pedagang lama 600, dengan begitu lapak yang kosong tersisa sekitar 700.
"Lalu dari pendataan untuk nelayan pedagang ikan ada 300. Dan dari 300 itu, yang lolos kualifikasi 297 nelayan," ujar Untung.
Namun saat pengundian, lanjut Untung, lapak yang tersedia tinggal 90. Bahkan ada nelayan pedagang ikan yang bukan merupakan dari anggota KNTI mendapatkan lapak. "Alasannya mereka karena lapak habis. Tapi pada saat pengundian ada 13 nelayan di luar kami yang mendapatkan lapak," tuturnya.
Menanggapi masalah tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti keluhan nelayan Muara Baru tersebut. Nantinya ia akan memanggil pihak Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) DKI untuk meminta klarifikasi masalah tersebut. "Kami akan segera tindak lanjut masalah ini," tandas Djarot.