Senin, 14 April 2014 Reporter: Rudi Hermawan Editor: Dunih 5143
(Foto: doc)
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyambangi kantor Pengurus Besar Nadlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat. Namun, ia membantah kalau pertemuan itu dikaitkan dengan pencalonan dirinya sebagai presiden. Kedatangannya ke NU tersebut, diakuinya hanya sebatas membahas masalah persiapan Munas NU dan sengketa tanah.
"Tidak ada, tidak ada urusannya. Ini urusannya sengketa tanah dan persiapan Munas NU," kata Jokowi di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Senin (14/4).
Ia menambahkan, pertemuannya dengan PBNU salah satunya membahas Munas NU yang rencananya akan dilaksanakan tanggal 9 Mei sampai dengan 11 Mei 2014 di Pondok Pesantren Al Hamid Cilangkap, Jakarta Timur, karena wilayah tersebut ada di DKI Jakarta.
"Persiapan-persiapan itu yang kita siapkan, agar Munas NU berjalan dengan baik," jelasnya.
Jokowi juga mengaku membahas solusi sengketa tanah yang ada di Slipi, Jakarta Barat, antara PBNU dengan Pemprov DKI Jakarta. Dikatakan Jokowi, tanah yang di dekat Mal Taman Anggrek tersebut adalah tanah PBNU, kemudian menjadi milik Pemprov DKI. Saat ini tanah tersebut dibuat taman dan dalam perjalanan ada masalah, dan ini yang akan dicarikan solusinya.
"Kita sudah ketemu tiga kali, tapi belum selesai. Kita harapkan semakin banyak dan sering bertemu, bisa dicarikan solusi," tutupnya.