Kamis, 17 April 2025 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 576
(Foto: Ilustrasi)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyiapkan serangkaian langkah preventif menghadapi musim kemarau tahun 2025.
"T erus hadir dan bergerak cepat,"
Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), fenomena El Nino diprediksi akan berlangsung lebih singkat dari biasanya di sebagian besar wilayah Indonesia, sehingga dapat memicu berkurangnya ketersediaan air bersih di sejumlah wilayah, termasuk Jakarta.
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan, pihaknya akan melakukan langkah-langkah mitigasi yang difokuskan pada penanganan kekeringan, terutama melalui penguatan distribusi air bersih kepada masyarakat.
“Kami terus memperkuat koordinasi dengan instansi terkait seperti PAM Jaya, Dinas Sumber Daya Air, Baznas Bazis, serta stakeholder lain untuk memastikan pasokan air bersih tetap tersedia dan tepat sasaran,” ujar Isnawa, Kamis (17/4).
Ia menyampaikan, selain distribusi air bersih, BPBD DKI Jakarta juga mengintensifkan edukasi publik melalui berbagai kanal komunikasi, baik secara langsung maupun digital. Masyarakat diimbau untuk menggunakan air secara bijak, menjaga kesehatan tubuh, serta meminimalkan aktivitas luar ruangan pada siang hari guna menghindari risiko dehidrasi, heat stroke dan penyakit pernapasan seperti ISPA yang umum terjadi saat musim kemarau.
Isnawa menjelaskan, meski Jakarta tidak memiliki wilayah hutan atau lahan yang rawan kebakaran seperti di daerah lain, potensi kebakaran tetap menjadi perhatian, terutama di lingkungan padat penduduk.
“Kebakaran permukiman bisa terjadi karena kelalaian, seperti membakar sampah sembarangan atau korsleting listrik. Kami meminta warga untuk lebih waspada dan rutin memeriksa instalasi listrik di rumah,” tambah Isnawa.
Ia mengatakan, BPBD DKI Jakarta juga telah mengaktifkan posko siaga bencana dari tingkat kelurahan hingga provinsi memastikan respons cepat terhadap situasi darurat.
Personel gabungan dari berbagai instansi dikerahkan untuk memantau kondisi di lapangan, menangani potensi bencana, serta menyalurkan logistik ke lokasi terdampak jika dibutuhkan. Dalam konteks kekeringan, logistik yang disediakan mencakup pasokan air bersih dan kebutuhan dasar lainnya.
BPBD juga mengajak masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca dari kanal resmi BPBD maupun BMKG, serta tidak ragu melapor jika menemukan potensi bahaya atau bencana melalui hotline Jakarta Siaga 112.
Isnawa menambahkan, kesiapsiagaan ini diharapkan menjadi bagian dari upaya kolektif membangun ketangguhan masyarakat Jakarta dalam menghadapi perubahan iklim dan cuaca ekstrem.
“Dengan seluruh upaya ini, BPBD DKI Jakarta berharap masyarakat bisa menjalani musim kemarau 2025 dengan aman, sehat, dan tetap produktif meski berada dalam kondisi cuaca yang menantang. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan terus hadir dan bergerak cepat dalam melindungi warganya dari ancaman bencana,” tandasnya.