Rabu, 19 Agustus 2015 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Budhy Tristanto 10015
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Pemanfaatan pelampang basah di sepanjang Kanal Banjir Timur (KBT) dengan budidaya tanaman sayuran, terus dikebut Suku Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) Jakarta Timur. Lahan yang akan dijadikan budidaya sayuran itu melintasi tiga Kecamatan, yakni Jatinegara, Duren Sawit dan Cakung.
Kepala Suku Dinas KPKP Jaktim, Bayu Sari Hastuti, mengatakan, penghijauan KBT dengan tanaman sayuran bertujuan untuk memberdayakan dan meningkatkan ekonomi warga sekitar. Adapun sayuran yang ditanam terdiri dari kangkung, bayam, sawi, dan caisim.
"Sesuai janjinya Pak Walikota ingin menata KBT, jadi semuanya terpadu. Dari KPKP penghijauan sayur-sayuran, dan pemberdayaan masyarakat sekitar. Kita melibatkan KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan), mereka yang merektrut masyarakat sekitar untuk menghijaukan KBT dengan tanaman sayur," ujar Bayu.
Bayu menargetkan, pemanfaatan pelampang basah di sepanjang KBT akan rampung dalam tiga bulan ke depan. "Ini udah jalan tiga minggu," ucapnya.
Kepala Seksi Pertanian dan Kehutanan, Sudin KPKP Jaktim, Iwan Indriyanto menambahkan, kawasan pertanian di KBT tersebut terdiri dari beberapa zona. Untuk satu zona akan digarap menimal oleh 10 petani dengan luasan budidaya berbeda, sesuai kemampuan menggarapnya.
"Kita terus merekrut yang memang mau menggarap lahan. Seperti di zona 1 RT 05/06 Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara, warga penggarapnya ada lima orang yang sudah menggarap. Zona 2 RT 8/14 Kelurahan Cipinang Muara, Kecamatan Jatinegara yang sudah menggarap baru dua orang. Kemudian di Zona 3 RT 9/03. Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit kurang lebih lima warga yang sudah menggarap," terang Iwan.
Untuk Kecamatan Cakung, pemanfaatan pelampang basah dengan budidaya tanaman sayur menujukkan hasil yang positif. Ada sekitar 37 warga penggarap yang tersebar di dua Kelurahan yakni, Pulo Gebang dan Ujung Menteng. "Akan menyusul di Kelurahan Cakung Barat, sekarang sedang didata," tandas Iwan.