Selasa, 18 Agustus 2015 Reporter: Nurito Editor: Rio Sandiputra 7328
(Foto: Nurito)
Ratusan pedagang di penampungan pedagang kaki l
ima (PKL) binaan JP 37 dan 38 Pasar Poncol, Kelurahan Bungur, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat akan direlokasi. Barang dagangan yang sering diletakkan di jalan, membuat Jalan Kalibaru Timur sulit untuk dilalui oleh kendaraan roda empat."Untuk pedagang JP 37 dan JP 38, dari hasil Rapat Pimpinan (Rapim) Walikota PKL Poncol ini harus ditata. Langkah kita adalah melakukan penertiban awalnya agar mudah ditata ulang," ujar Bangun Richard, Kepala Suku Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) Jakarta Pusat, saat meninjau JP 37 dan JP 38, Selasa (18/8).
Bangun mengatakan, penataan dilakukan karena banyak pedagang yang meletakkan barang dagangannya di bahu jalan. Padahal mereka sudah memiliki kios berukuran 4 meter persegi. "Ya alasan penertiban karena PKL sudah turun ke jalan, keluar dari kiosnya masing-masing," ucapnya.
Kondisi tersebut diperparah dengan adanya PKL dan parkir liar yang muncul di Jalan Kalibaru Timur. Sehingga yang tadinya jalan bisa dilalui oleh Mikrolet M 35 jurusan Senen-Kampung Melayu, kini sudah tidak lagi. "Karena sudah terlalu padat jalannya, jadi sulit untuk dilalui jenis kendaraan mobil. Tapi kita lebih dahulu akan mengundang pedagang pekan depan untuk sosialisasi di Kecamatan Senen," katanya.
Salah seorang pengurus JP 37 dan JP 38 Pasar Poncol, Slamet (49) menepis anggapan jika pedagang resmi menyebabkan kemacetan di jalan tersebut. Menurutnya, PKL liar lah yang akhirnya membuat jalan menjadi berkurang lebarnya. "Kami kan bukan PKL liar tapi PKL binaan yang sudah memberikan PAD melalui retribusi sejak tahun 1980 an. Bahkan kini rettribusi menggunakan auto debet Bank DKI," tutur Slamet.
Slamet yakin, jika PKL liar yang ada di sepanjang Jalan Kalibaru Timur ditertibkan maka jalan dapat berfungsi maksimal seperti semula. "Kalau pun memang harus dibongkar ya kita minta disediakan tempat berdagang yang baru," tandasnya.