KPw BI DKI Targetkan 130 Ribu Pengguna Baru QRIS di Jakarta

Senin, 10 Februari 2025 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 956

KPw BI DKI Target 130 Ribu Pengguna Baru QRIS di Jakarta pada 2025

(Foto: Ilustrasi)

Digitalisasi di Jakarta terus mengalami pertumbuhan pesat. Hal ini tercermin dari lonjakan transaksi QRIS yang tumbuh 167 persen secara year-on-year (YoY). Jakarta juga menjadi penyumbang signifikan dalam transaksi QRIS nasional dengan pangsa mencapai 32 persen.

" agar ekosistem digital semakin inklusif,"

Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta, Arlyana Abubakar mengatakan, pertumbuhan QRIS di Jakarta terutama didorong oleh sektor akomodasi, makanan dan minuman (Akmamin), perdagangan, serta jasa perusahaan. Pemerataan penggunaan QRIS di seluruh wilayah Jakarta juga terus didorong untuk memastikan adopsi yang lebih luas.

Saat ini, Jakarta Selatan menjadi wilayah dengan pangsa volume transaksi tertinggi, mencapai 38,13 persen, disusul oleh Jakarta Barat sebesar 23,10 persen.

Pada tahun 2025, KPw BI DKI Jakarta menargetkan 130 ribu pengguna baru QRIS di Jakarta, dengan volume transaksi diproyeksikan mencapai 2,2 miliar transaksi, atau naik 105,90 persen YoY dibandingkan target tahun 2024.

Arlyana menjelaskan, angka 130 ribu tersebut merupakan bagian dari target nasional yang telah diperhitungkan berdasarkan jumlah penduduk Jakarta yang memenuhi syarat untuk menggunakan QRIS.

“Jadi kita juga sebetulnya melihat dari sisi jumlah penduduk Jakarta yang memang sudah layak menggunakan QRIS. Anak-anak misalnya, tidak dihitung dalam target ini. Yang dihitung adalah mereka yang berada di usia produktif dan memiliki akses terhadap sistem pembayaran digital,” ujarnya, Senin (10/2).

Ia menyampaikan, selain mendorong pertumbuhan jumlah pengguna, KPw BI DKI Jakarta juga fokus meningkatkan jumlah merchant yang menerima pembayaran QRIS.

“Saat ini, penggunaan QRIS masih didominasi oleh sektor Akmamin, tetapi ke depan, perluasan akan menyasar sektor usaha lain agar ekosistem digital semakin inklusif,” katanya.

Arlyana menambahkan, tidak hanya sektor swasta, digitalisasi di lingkungan pemerintahan juga semakin menguat. Hal ini terlihat dari Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemda (IETPD) Jakarta, yang pada Semester II 2024 mencapai 99,8 persen (skala 100 persen).

“Dengan tren digitalisasi yang semakin meningkat dan upaya perluasan penggunaan QRIS, Jakarta diharapkan dapat semakin memperkuat posisinya sebagai pusat transaksi digital di Indonesia,” tandasnya.

BERITA TERKAIT
Pekan QRIS Nasional 2024 Berlangsung 12-18 Agustus 2024

Pekan QRIS Nasional 2024 Berlangsung 12-18 Agustus 2024

Selasa, 13 Agustus 2024 1485

DPPKUKM DKI Terus Dorong Penerapan Transaksi Digital Bagi Pelaku UMKM Binaan

Dinas PPKUKM Terus Dorong Transaksi Digital Pelaku UMKM Binaan

Selasa, 03 September 2024 1531

Festival Ruang Rasa Meriahkan Pekan QRIS Nasional 2024

Festival Ruang Rasa Meriahkan Pekan QRIS Nasional 2024

Senin, 19 Agustus 2024 1091

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 469053

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 307885

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 284372

Siswa di Jakut Tebarkan Optimistis Sintas COVID 19 Melalui Puisi

Siswa di Jakut Tebar Optimistis di Tengah COVID- 19 Melalui Puisi

Rabu, 15 April 2020 260995

Basuki akan Bongkar Reklamasi PT KCN

Basuki akan Bongkar Reklamasi PT KCN

Jumat, 15 April 2016 196619

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks