Jumat, 07 Februari 2025 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 732
(Foto: Reza Pratama Putra)
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi beserta jajaran meninjau pangkalan gas Liquefied Petroleum Gas (LPG) bersubsidi di Jalan Bhakti, RT 05/09, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (7/2).
"memastikan ketersediaan stok di masyarakat,"
Peninjauan dilakukan untuk melihat langsung ketersediaan stok, kelancaran distribusi dan stabilitas harga.
Turut hadir pada kesempatan itu, Asisten Perekonomian dan Keuangan (Asperkeu) Sekda DKI Jakarta, Suharini Eliawati; Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Nakertransgi), Hari Nugroho; Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menegah (PPKUKM), Ratu Elisabeth Rante Allo serta Plt Wali Kota Jakarta Timur, Iin Mutmainn
ah.Pj Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi mengungkapkan, pihaknya telah mengintruksikan jajaran di lima wilayah kota dan Kepulauan Seribu untuk terus melakukan pengecekan ketersediaan stok tabung gas elpiji bersubsidi di pasaran.
"Memang terjadi antrean pembelian tabung gas elpiji bersubsidi beberapa hari lalu disebabkan panic buying di masyarakat yang membeli relatif cukup banyak dibandingkan kebutuhan yang sesungguhnya sehingga stok di pangkalan berkurang," ujar Teguh Setyabudi.
Ia mengungkapkan, Pemprov DKI Jakarta juga sudah mengajukan kuota gas LPG 3 Kg pada tahun 2025 berdasarkan data hasil pemakaian selama tahun sebelumnya ke Direktorat Jenderal Minyak dan Gas (Migas).
Ia menjelaskan, Harga Eceran Tertinggi (HET) gas elpiji bersubsidi berdasarkan Pergub Nomor 4/2025, harga jual di lima wilayah kota ditetapkan sebesar Rp 16.000 per tabung. Sementara harga jual di Kepulauan Seribu sekitar Rp 18.500 hingga 19.500 per tabung.
"Di Kramat Jati dijual sesuai HET yang ditetapkan. Tapi, kami juga memantau harga penjualan gas elpiji bersubsidi sekitar Rp 16 ribu hingga Rp 19.000 per tabung di beberapa wilayah dan meminta perangkat daerah turun ke lapangan untuk memastikan ketersediaan stok di masyarakat," jelasnya.
Plt Askesra DKI Jakarta, Suharini Eliawati menambahkan, pihaknya akan berdiskusi ulang dengan pemerintah pusat untuk membahas kuota tabung gas elpiji bersubsidi untuk warga Jakarta, serta usulan HET yang berlaku di DKI Jakarta yang lebih rendah dibandingkan daerah sekitar.
“Alhamdulilah, monitoring di pangkalan ada papan informasi dijual sebesar Rp 16.000 per tabung. Kami juga mengimbau warga Jakarta tidak terjadi panic buying serta Insya Allah dipastikan stok memadai," tuturnya.
Kepala Dinas Nakertransgi DKI Jakarta, Hari Nugroho menambahkan, pihaknya sudah mengajukan nota Dinas ke Dirjen Migas untuk menambah kuota yang berkurang sekitar lima persen.
"Kuota lima persen yang dikurangi sekitar 433 metrik ton," tandasnya.