Kamis, 19 Desember 2024 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 386
(Foto: Istimewa)
Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menggelar sosialisasi akbar terkait pelayanan kebersihan kepada para Ketua Bidang Pengelolaan Sampah Rukun Warga (BPS RW) dan pengurus Bank Sampah se-Jakarta. Pada kesempatan itu, warga diajak untuk segera menjadi nasabah aktif bank sampah agar bisa mendapatkan banyak manfaat, salah satunya berupa pembebasan retribusi kebersihan.
Sosialisasi ini dikemas dalam bentuk roadshow yang berlangsung di lima wilayah kota administrasi serta Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu mulai 17 hingga 24 Desember 2024.
Kegiatan ini juga mencakup pelantikan dan pengukuhan Bank Sampah di Jakarta sebagai anggota Asosiasi Bank Sampah Indonesia (ASOBSI) yang bertujuan memastikan kesiapan warga dalam mendukung kebijakan pembebasan retribusi kebersihan dengan menjadi nasabah aktif bank sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto menuturkan, pihaknya memperkenalkan platform e-Bank Sampah Jakarta yang telah diluncurkan sebelumnya dalam sosialisasi tersebut. Ia menyampaikan, melalui sistem ini seluruh transaksi, harga sampah, hingga lokasi bank sampah induk maupun unit dapat dipantau dengan mudah.
“Sistem ini terintegrasi, sehingga transparansi dan efektivitas pengelolaan bank sampah dapat ditingkatkan. Warga yang aktif memilah dan menabung sampah akan mendapatkan manfaat langsung berupa pembebasan retribusi kebersihan,” ujar Asep, Kamis (19/12).
Asep menjelaskan, sosialisasi ini juga mengedukasi warga mengenai kewajiban menjadi nasabah bank sampah. Warga diajak menabung sampah minimal empat kali dalam sebulan di bank sampah yang terdaftar.
“Selain itu, jika satu orang di dalam ID Rumah Tinggal sudah menjadi anggota bank sampah aktif, maka seluruh rumah tersebut akan terbebas dari kewajiban membayar retribusi kebersihan,” katanya.
Ia menekankan pentingnya peran aktif warga dalam mendukung pengelolaan sampah melalui bank sampah. Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengimbau warga Jakarta untuk segera mendaftar sebagai nasabah bank sampah agar bisa terbebas dari retribusi kebersihan.
“Dengan menjadi nasabah aktif dan memilah sampah dari sumbernya, masyarakat tidak hanya membantu menjaga lingkungan tetapi juga mendapatkan manfaat ekonomi,” ucap Asep.
Ia menyampaikan, kegiatan roadshow ini merupakan pendekatan langsung kepada Ketua BPS RW dan pengelola bank sampah untuk memastikan seluruh informasi mengenai sistem baru ini dapat dipahami dengan baik hingga ke tingkat masyarakat.
Selain itu, pelantikan Bank Sampah di Jakarta sebagai anggota ASOBSI diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengelolaan sampah dan memperkuat jaringan bank sampah di tingkat nasional.
“Target kami bukan hanya memastikan warga memahami kebijakan ini, tetapi juga mendorong pembentukan bank sampah baru di setiap RW. Kami menargetkan 3.020 bank sampah baru, mereaktivasi 1.980 bank sampah yang sebelumnya tidak aktif, serta mengoptimalkan 1.431 unit yang sudah berjalan,” jelas Asep.
Ia menjelaskan, platform e-Bank Sampah juga berfungsi sebagai solusi digital untuk memudahkan warga berpartisipasi aktif dalam pengurangan sampah. Dengan memilah sampah dan menabung di bank sampah bisa mengurangi beban TPA sekaligus menciptakan nilai ekonomi dari sampah yang diolah.
Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta optimistis dengan sosialisasi ini warga Jakarta akan lebih siap menjalankan kebijakan retribusi kebersihan.
“Melalui roadshow ini, kami ingin menunjukkan bahwa Jakarta siap menjalankan kebijakan ini dengan sistem yang sudah matang dan terintegrasi. Kolaborasi antara pemerintah, pengelola bank sampah dan masyarakat adalah kunci keberhasilan dalam mewujudkan Jakarta yang bebas sampah,” kata Asep.
Dalam sosialisasi ini juga dijelaskan penggunaan aplikasi Jakclean, platform kolaborasi DLH dengan Bank DKI untuk memudahkan Wajib Retribusi (WR) Pelayanan Kebersihan menunaikan kewajibannya.
“Kita membangun sistem integratif untuk memudahkan warga,” tandasnya.