Rabu, 18 Desember 2024 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 684
(Foto: Istimewa)
Pembangunan tanggul pantai sebagai bagian dari proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) Fase A yang bertujuan untuk mengatasi banjir rob di pesisir Jakarta kini diproyeksikan selesai pada 2030, mundur dari target sebelumnya yang direncanakan rampung pada 2028.
Plt Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum mengatakan, terdapat dua tantangan utama yang menyebabkan molornya penyelesaian proyek ini, yakni proses pengadaan barang dan jasa serta kebutuhan untuk koordinasi intensif dengan masyarakat nelayan di kawasan pesisir.
“Awalnya, target NCICD Fase A, baik yang dilakukan Pemprov DKI maupun Kementerian PU, direncanakan selesai pada 2028. Namun, kami harus memastikan infrastruktur ini tidak hanya efektif dalam mengendalikan banjir, tetapi juga mengakomodasi kebutuhan para nelayan di pesisir,” ujar Ika, Rabu (18/12).
Ia menyampaikan, salah satu perhatian utama dalam pembangunan tanggul adalah lokasi tambatan kapal yang digunakan para nelayan. Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta berupaya agar desain tanggul tidak menghalangi alur pelayaran dan tetap memungkinkan nelayan untuk dengan mudah membawa hasil tangkapan ikan ke daratan.
“Koordinasi ini melibatkan Dinas KPKP, agar kebutuhan nelayan dapat diakomodasi, mulai dari lokasi tambatan kapal hingga fasilitas pendukung lainnya,” kata Ika.
Ia menjelaskan, desain tanggul harus melalui proses peninjauan ulang dengan mempertimbangkan masukan dari masyarakat. Sejauh ini, koordinasi telah dilakukan di sejumlah wilayah, meskipun masih ada beberapa titik yang memerlukan penyesuaian.
“Masukan dari warga, khususnya para nelayan, menjadi input penting bagi kami dalam mendesain tanggul yang akan dibangun,” ucap Ika.
Sekadar diketahui, proyek NCICD Fase A mencakup pembangunan tanggul sepanjang 39 kilometer. Data terbaru, 17,1 kilometer telah dibangun oleh Kementerian PU dan 8,5 kilometer oleh Pemprov DKI Jakarta. Masih terdapat 13,4 kilometer tanggul yang belum selesai. Lokasi yang belum terbangun ini mencakup area kritis seperti Muara Angke, Pantai Mutiara, Ancol Barat dan kawasan Sunda Kelapa, yang kerap terdampak rob.
Ika mengatakan, meski target mundur ke 2030, Pemprov DKI Jakarta menegaskan komitmennya untuk mempercepat progres pembangunan tanggul, terutama di wilayah-wilayah yang rentan terhadap rob.
Ika menambahkan, Dinas Sumber Daya DKI Jakarta dan Kementerian PU bertekad menyelesaikan tanggul NCICD Fase A sesuai target baru, memastikan perlindungan jangka panjang bagi wilayah pesisir Jakarta dari ancaman banjir rob yang terus berulang.
“Kami tidak hanya fokus pada percepatan pembangunan, tetapi juga pada bagaimana proyek ini dapat berjalan tanpa mengganggu kehidupan masyarakat pesisir. Semua ini membutuhkan waktu dan koordinasi yang matang,” tandas Ika.