Kamis, 28 November 2024 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Budhy Tristanto 528
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
Biro Pembangunan dan Lingkungan Hidup (PLH) Sekretariat Daerah Provins DKI Jakarta, Kamis (28/11), menggelar kegiatan Jakarta Information and Knowledge Acces (JIKA) talk#1 dengan topik Empowering Green City : Shaping Sustainable Building Future Through Colaboration, Innovation and Strategic Investment.
Kegiatan yang diadakan di Hotel Novotel Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, digelar secara hybrid dengan menghadirkan narasumber dari Kota London Inggris dan Quezon Filipina.
Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Afan Adriansyah Idris mengatkan, kegiatan yang digelar dengan format dialog interaktif ini sangat baik untuk kemajuan Jakarta mengatasi climate change.
Ia berharap, pengalaman best practice dari kota-kota lain di dunia semakin memperkuat rencana aksi dan mitigasi Jakarta mengatasi dampak perubahan iklim.
"Kami berharap talkshow ini dapat memberi banyak masukan tentang pengalaman dan pengetahuan mengatasi perubahan iklim dari berbagai kota dunia lain," katanya.
Tidak hanya oleh pemerintah dari kota-kota lain di berbagai belahan dunia, Afan juga berharap masukan dari berbagai stakeholder. Hasil dari masukan dan pengalaman ini dipastikannya memperkaya upaya Jakarta mempercepat upaya mengatasi dampak perubahan iklim.
Kepala Biro PLH Setda Provinsi DKI Jakarta, Iwan Kurniawan menambahkan, upaya mengatasi climate change dengan pola kolaborasi telah lama dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Hari ini kegiatan JIKA yang digagas jajarannya memperkuat upaya kolaborasi yang telah terjalin.
Kegiatan menghadirkan narasumber dari sektor pemerintah kota dan stakeholder lain terkait dari Kota London serta Quezon. Tidak hanya dari DKI Jakarta, kegiatan juga mengundang peserta dari kota lainnya di Indonesia seperti Depok dan Bekasi.
"Persoalan climate change ini tidak hanya perosalan lokal tapi juga internasional. Karena itu kami coba belajar dari best practice kota lainnya di dunia agar bisa lebih cepat menangani persoalan," ujarnya.
Tidak hanya memberikan tambahan pengalaman dan pengetahuan, Iwan berharap kegiatan bisa memperkuat relasi Jakarta dengan berbagi kota lainnya di dunia.
Sebab, menurutnya, penanganan climate change tidak bisa dilakukan sendiri dan melibatkan berbagai pihak serta secara berjejaring dengan kota-kota lain di dunia.
Selain itu, forum JIKA yang baru perdana digelar ini diharapkannya bisa memberi masukan kepada berbagai pihak dalam upaya mengatasi climate change.
Disamping itu, forum JIKA ini juga diharapkannya bisa memantik masukan dan kontribusi dari berbagai pihak agar Jakarta bisa mempercepat upaya penanganan dampak perubahan iklim.
"Materi forum ini bisa diakses secara digital oleh masyarakat luas. Kami berharap upaya percepatan ini bisa mewujudkan target Jakarta menjadi salah satu top 20 global city pada 2045 mendatang," tandasnya.