Rabu, 14 Agustus 2024 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 1139
(Foto: Istimewa)
Pemprov DKI Jakarta terus melakukan upaya terbaik bagi warga terdampak kebakaran di RW 06 dan RW 12 Kelurahan Manggarai, Jakarta Selatan, yang terjadi Selasa (13/8) dini hari.
Penanganan dilakukan melalui sinergi lintas sektor Perangkat Daerah Pemprov DKI Jakarta dengan memprioritaskan kebutuhan dasar warga, seperti sandang, pangan, sanitasi, dan sebagainya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta menerjunkan 35 personil untuk berjaga di lokasi pengungsian, mendirikan lima unit tenda pengungsi, dan tiga unit tenda posko lapangan di area parkir Pasar Raya.
BPBD juga mendistribusikan bantuan berupa air mineral, makanan siap saji, selimut, mukena, sarung, family kit, kidsware, paket sandang, terpal, peralatan mandi, bantal, kipas angin, dan megaphone. Selain itu, BPBD Provinsi DKI Jakarta bersama perangkat daerah terkait dan instansi/lembaga lainnya telah memberikan layanan dukungan psikososial di lokasi pengungsian.
"Kegiatan ini dilaksanakan dengan menurunkan kendaraan operasional, yaitu satu unit mobil Si Keling Pentas (Psikososial Keliling untuk Penyintas) untuk memulihkan kondisi psikologis, khususnya bagi kelompok rentan di lokasi pengungsian. Kami terus bersinergi dengan berbagai pihak dalam penanganan hingga dampak kebakaran. Prinsipnya melindungi warga dan memastikan keselamatan warga adalah hal yang paling utama," ujar Kepala BPBD Provinsi DKI Jakarta, Isnawa Adji, dalam Siaran Pers Pemprov DKI Jakarta.
BPBD Provinsi DKI Jakarta juga terus mengoordinasikan kebutuhan pengungsi, seperti logistik makanan (Dinas Sosial, Kelurahan Manggarai), empat unit tenda pengungsi (Dinas Sosial, Polsek Tebet, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama/LPBI NU), dan dua unit toilet portabel (Dinas Lingkungan Hidup).
Selain itu, Satpol PP DKI Jakarta bersama Kepolisian Sektor (Polsek) Tebet juga mengamankan lokasi pengungsian dan area terdampak. Polsek Tebet sudah memasang garis polisi dan mengolah Tempat Kejadian Perkara (TKP) penyebab kejadian.
"Bantuan lainnya juga datang seperti delapan unit dapur air (BAZNAS DKI, Human Initiative, Pramuka Jakarta, LPBI NU, Mandiri Amal Insani, Pemuda Pancasila, Imani Care, Gerakan Silaturrahim dan Sholat Subuh Berjamaah/GS3B), satu unit mobil musala (BAZNAS), dua unit tenda dapur umum (BAZNAS), satu truk dapur umum (BAZNAS, Dompet Dhuafa), dua unit toren air bersih (PALYJA), tiga unit tangki air kapasitas 1.500 liter (PAM Jaya), dan satu unit tenda logistik (Pemuda Pancasila, LPBI NU)," tambah Isnawa.
Selain itu, mulai
hari ini Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Provinsi DKI Jakarta melakukan pelayanan kependudukan di Posko Pengungsi. Layanan kependudukan yang diberikan antara lain layanan cetak Kartu Tanda Penduduk (KTP), cetak Kartu Keluarga (KK), pendaftaran Identitas Kependudukan Digital (IKD), permohonan akta lahir, dan layanan konsultasi.Sementara itu, menurut Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) Provinsi DKI Jakarta, kebakaran yang melanda permukiman penduduk tersebut diduga terjadi karena korsleting listrik yang menyambar ke kasur di salah satu rumah warga. Kebakaran kemudian merambat dengan cepat ke kawasan sekitarnya. Kebakaran sudah berhasil dipadamkan seluruhnya pada Selasa (13/8) pukul 18.40 WIB.
Berdasarkan data kaji cepat BPBD Provinsi DKI Jakarta, kebakaran tersebut berdampak kepada 1.172 Kepala Keluarga dan 3.332 jiwa di 21 RT yang berada di di dua RW. Hingga pukul 12.00 WIB, tercatat jumlah pengungsi saat ini sebanyak 3.332 jiwa, dengan rincian 1.500 jiwa mengungsi di Area Parkir Pasar Raya dan sebanyak 1.832 jiwa mengungsi di SDN 05 Manggarai.
BPBD DKI Jakarta pun mencatat, kebakaran mengakibatkan tujuh korban luka yang seluruhnya sudah ditangani dan mendapatkan perawatan lebih lanjut di rumah sakit. Selain itu, dukungan kesehatan yang diberikan untuk korban terdampak, antara lain pelayanan kesehatan di posko kesehatan yang siaga 24 jam; empat unit ambulans dari Dinas Kesehatan, PMI, LPBI NU, dan Imani Care; pendataan pengungsi untuk penyakit menular dan tidak menular sebagai bentuk pengendalian penyakit; pengecekan limbah/sanitasi lingkungan; pengecekan ketersediaan air bersih dan air minum; serta paket obat dan pendampingan trauma healing untuk anak-anak.