Senin, 25 November 2024 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 470
(Foto: Istimewa)
Dinas Pendidikan dan Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Sekar Nusa Penjaga Budaya menyelenggarakan acara bertajuk Angklung Harmoni, Senin (25/11).
Acara yang digelar di Ruang Auditorium Ki Hajar Dewantara, Gedung Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Setiabudi, Jakarta Selatan ini dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional dan Hari Angklung Sedunia.
Acara ini dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan seni, seperti paduan suara, pembacaan puisi, dan persembahan musik angklung lintas generasi.
Selain tenaga pengajar dan murid dari sejumlah sekolah, beberapa komunitas budaya ikut berpartisipasi dalam acara ini di antaranya Angklung Rasuna, Indonesia Heritage Society, Tlatah Waktu, Sanggar Busur Panah, dan Baznas Bazis DKI Jakarta.
Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Purwosusilo mengatakan, selain untuk mengenang jasa para guru, acara ini juga menjadi momen penting untuk merayakan angklung sebagai warisan budaya Indonesia yang telah diakui dunia.
Ia menyampaikan, angklung, alat musik tradisional berbahan bambu, menggambarkan keharmonisan dalam keberagaman.
“Alat musik angklung memiliki ukuran berbeda dan suara yang beragam, tetapi keberagaman itu dipersatukan dalam sebuah harmoni yang menyejukkan hati. Nilai ini mengajarkan kita pentingnya keharmonisan dalam keragaman,” ungkap Purwosusilo.
Pada kesempatan itu, Ia menekankan pentingnya penguatan Profil Pelajar Pancasila, yang bertujuan menciptakan generasi beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia.
“Akhlak mulia harus diterapkan dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, menjaga lingkungan, bernegara, dan beragama,” katanya.
Purwosusilo menjelaskan, Hari Guru Nasional adalah kesempatan untuk memberikan penghargaan kepada para guru yang berperan besar dalam membentuk karakter dan masa depan bangsa. Ia berpesan kepada para guru agar tidak hanya mengajar, tetapi juga mendidik jiwa dan menyentuh hati anak-anak didiknya.
“Mari kita jaga kehormatan, martabat dan kewibawaan guru di mana pun kita berada,” tambahnya.
Ia menambahkan, melalui Angklung Harmoni, nilai-nilai kebersamaan dan keberagaman kembali ditegaskan sebagai bagian dari identitas Indonesia.
“Sekaligus memberikan penghormatan kepada guru sebagai pilar penting pembangunan bangsa,” tandasnya.