Sabtu, 23 November 2024 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 496
(Foto: Istimewa)
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta mengadakan Sosialisasi Pemilih Inklusif Disabilitas untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Jakarta International Velodrome, Pulogadung, Jakarta Timur, Sabtu (23/11).
Kegiatan ini dihadiri ratusan penyandang disabilitas dari berbagai perhimpunan/perkumpulan.
Sosialisasi tersebut diisi dengan diskusi panel dengan narasumber Anggota KPU Provinsi DKI Jakarta, Astri Megatari; Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta, Maria Margaretha dan Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) DKI Jakarta, Leindert Hermeinadi.
Ketua KPU DKI Jakarta, Wahyu Dinata, mengatakan kegiatan ini bertepatan dengan hari terakhir masa kampanye pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur.
“Kami ingin memastikan seluruh kelompok masyarakat, termasuk penyandang disabilitas, mendapatkan informasi yang utuh mengenai kepemiluan,” ujar Wahyu.
Wahyu menyampaikan, pentingnya aksesibilitas sebagai salah satu asas pemilu. Ia menjelaskan berbagai langkah yang telah dilakukan KPU, seperti memastikan Tempat Pemungutan Suara (TPS) ramah disabilitas.
Beberapa syarat tersebut mencakup lebar pintu TPS minimal 90 sentimeter, meja pencoblosan tanpa pembatas, dan meja pemberian suara dengan tinggi maksimal 35 sentimeter. KPU DKI Jakarta juga menyediakan alat bantu khusus bagi tunanetra agar mereka dapat mencoblos secara mandiri.
“Bagi yang memerlukan pendamping, formulir pernyataan akan disediakan, dan pendamping dapat berasal dari keluarga, orang terpercaya, atau petugas KPPS,” katanya.
Wahyu mengimbau agar masyarakat proaktif melaporkan jika menemukan TPS yang tidak aksesibel.
“Laporkan kelurahan dan nomor TPS-nya, nanti akan kami tindak lanjuti,” tegasnya.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya pada 27 November 2024, mulai pukul 07.00 hingga 13.00 WIB.
“Mari kita bersama-sama mewujudkan pemilu inklusif, karena seperti tagline ‘Suara Kita Masa Depan Jakarta’,” tandas Wahyu.