Jumat, 22 November 2024 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 398
(Foto: Istimewa)
Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Jakarta menggelar monitoring dan evaluasi Pelaporan Kasus Keracunan Obat dan Makanan di hotel Holiday Inn Jakarta Barat, Jumat (22/11).
Kegiatan ini diikuti puluhan peserta perwakilan rumah sakit yang merupakan mitra BBPOM di Jakarta antara lain, RSAB Harapan Kita, RS Husada, RSUP Persahabatan, RS Pusat Pertamina, RS PGI Cikini dan RS Pondok Indah.
Kepala BBPOM di Jakarta, Sofiyani Chandrawati Anwar mengatakan, pihaknya menggelar M
onev pelaporan kasus keracunan obat dan makanan menggunakan aplikasi Sistem Pelaporan Informasi Masyarakat Keracunan (SPIMKer KLB-KP) di 40 rumah sakit di DKI Jakarta."Kami juga mengidentifikasi permasalahan dan tindak lanjut pelaporan kasus keracunan obat dan makanan dari rumah sakit yang merupakan tujuan dari kegiatan Monev Pelaporan Kasus Keracunan Obat dan Makanan,” ujar Sofiyani Chandrawati Anwar dalam keterangan tertulis.
Ia mengungkapkan, BBPOM di Jakarta saat ini mengordinasikan pelaksanaan pelaporan kasus keracunan obat dan makanan melalui aplikasi SPIMKer KLB-KP pada 40 rumah sakit di DKI Jakarta.
“Data kasus keracunan yang telah dikumpulkan selanjutnya dianalisa dan dapat menjadi informasi yang bermanfaat bagi pemangku kepentingan dalam menyusun kebijakan pencegahan kejadian kasus keracunan obat dan makanan,” jelasnya.
Ia memaparkan, data kasus keracunan yang akurat sangat penting untuk menentukan langkah yang cepat, valid dan mutakhir dalam pencegahan.
Ia menambahkan, salah satu strategi peningkatan pengawasan obat dan makanan yang dilakukan oleh BBPOM yakni dengan pengumpulan data kasus keracunan yang dilaporkan oleh rumah sakit melalui aplikasi SPIMKer KLB-KP.
"Pada akhirnya, komitmen bersama semua pihak dalam pelaporan kasus keracunan obat dan makanan yang terjadi di masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam penanggulangan atau pencegahan," tandasnya.