Kamis, 21 November 2024 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 942
(Foto: Istimewa)
Sebagai upaya transformasi menuju kota global, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memprioritaskan penanganan pengangguran untuk membangun Sumber Daya Manusia unggul. Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta mendukung berbagai upaya peningkatan pembangunan di bidang ketenagakerjaan, salah satunya Jaknaker Expo 2024.
"Ini (Jaknaker Expo) adalah salah satu upaya kita dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengatasi masalah ketenangakerjaan, utamanya terkait masalah pengangguran. Kita tahu bahwa rasio angka pengangguran di DKI Jakarta masih cukup tinggi, sebesar 6,21 persen. Itu di atas rata-rata, kalau nasional 4,9 persen. Nah, Jaknaker ini menyediakan kurang lebih sekitar 35.000 lowongan kerja," ujar Pj Gubernur Teguh saat membuka Jaknaker Expo bersama Menteri Ketenagakerjaan RI Yassierli di Balai Sudirman,Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (21/11).
Menurut Pj Gubernur Teguh, dalam menghadapi tantangan di bidang ketenagakerjaan, Pemprov DKI Jakarta telah mengambil berbagai langkah proaktif yang langsung berdampak bagi masyarakat. Langkah tersebut tidak hanya untuk menciptakan lebih banyak pekerjaan, tetapi juga memastikan para tenaga kerja siap menghadapi tantangan ekonomi modern.
"Kami telah meluncurkan berbagai program, di antaranya pengembangan sistem informasi ketenagakerjaan, penguatan kualitas dan kuantitas program pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi, program penciptaan lapangan usaha melalui kewirausahaan terpadu, serta mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi yang berpotensi menyerap banyak tenaga kerja," tambahnya dalam Siaran Pers Pemprov DKI Jakarta.
Tidak hanya itu, melalui event rutin tersebut, Pj Gubernur Teguh menilai banyak pihak yang akan terbantu. Tidak hanya para pencari kerja, tapi juga para perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja baru.
"Ini adalah forum yang bagus, memertemukan para pencari kerja dengan penyedia kerja, perusahaan-perusahaan termasuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Kami berterima kasih kepada BUMD dan swasta, kemudian juga mempertemukan para pengusaha industri dengan nanti para pencari kerja sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhannya," jelasnya.
Ke depan, sesuai arahan Kementerian Ketenagakerjaan RI, kegiatan Jaknaker Expo akan dilanjutkan di lima wilayah kota dan satu kabupaten Jakarta.
"Ini adalah tingkat provinsi, kebetulan DKI punya lima kota dan satu kabupaten administrasi. Mudah-mudahan nanti awal tahun bisa kita lakukan job fair untuk tingkat kota, kemudian dua bulan lagi di kota yang lain, di Kepulauan Seribu, dan sebagainya. Ini upaya, tentu saja ada upaya lain, tapi ini adalah salah satu langkah konkret dari kita," jelasnya.
Pelaksanaan kegiatan Jaknaker Expo Tahun 2024 terdiri dari pameran kesempatan kerja, pameran pelatihan kerja, pameran kewirausahaan mandiri berupa tenaga kerja mandiri, talkshow ketenagakerjaan, dan pameran energi terbarukan. Kegiatan tersebut digelar selama dua hari, yakni pada 21 – 22 November 2024 di Balai Sudirman Jakarta.
Tercatat sebanyak 43 perusahaan berpartisipasi dalam event ini. Selain itu, terdapat 33 pameran kewirausahaan dan pameran pelatihan kerja, terdiri dari tujuh pusat pelatihan kerja dan satu pusat produktivitas daerah, serta satu pameran energi terbarukan.
Menteri Ketenagakerjaan RI Yassierli pun mengungkapkan, Jaknaker Expo 2024 merupakan program yang luar biasa. Melalui event tersebut, Kementerian Ketenagakerjaan membuka seluasnya akses lapangan kerja kepada para pencari kerja.
"Tadi kita lihat harapan yang luar biasa dari adik-adik kita. Kita ikuti tadi keliling booth. Kita juga lihat ada dari BUMD DKI yang membuka lapangan kerja, kemudian juga ada dari swasta. Ini adalah sesuatu yang membahagiakan kami dan kita berharap ke depan acara seperti ini tidak hanya sekali," ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPRD DKI Jakarta, Khoirudin pun mengapresiasi Jaknaker Expo yang diinisiasi Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Provinsi DKI Jakarta dalam menyelenggarakan pameran kesempatan kerja.
"Kiranya kegiatan ini dapat menjadi langkah efektif untuk mendiseminasi informasi penyelenggaraan kesempatan kerja dan pelatihan kerja, sekaligus memfasilitasi pemangku kepentingan, termasuk para pencari kerja dan pemberi kerja untuk melakukan bisnis proses perekrutan tenaga kerja," tandasnya.