Selasa, 19 November 2024 Reporter: Folmer Editor: Budhy Tristanto 362
(Foto: Reza Pratama Putra)
Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi, menyerahkan bantuan beasiswa kepada mahasiswa melalui Yayasan Beasiswa Jakarta di Balai Kota DKI, Selasa (19/11).
Penyerahan dilakukan bersama Sekretaris Daerah DKI Jakarta Marullah Matali, Ketua Umum Yayasan Beasiswa Jakarta Margani M. Mustar dan Ketua Pembina Letjen (Purn) TNI Sutiyoso yang juga merupakan Gubernur DKI Jakarta periode 1997-2007.
Teguh mengatakan, Pemprov DKI Jakarta menaruh perhatian serius terhadap bantuan dana pendidikan, salah satunya dengan mengoptimalkan penyaluran beasiswa agar bermanfaat secara jangka panjang.
"Kami berkomitmen penuh dalam hal pendidikan (di Jakarta). Itu terbukti dari alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk urusan pendidikan yang melebihi standar alokasi sebesar 20 persen. Tapi Pemprov DKI menganggarkan lebih dari 24 persen untuk urusan pendidikan ini," ujar Teguh, seperti dilansir dari Siaran Pers Pemprov DKI Jakarta. .
Teguh menambahkan, Pemprov DKI Jakarta juga tetap melanjutkan program Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU). Sementara anggaran pendidikan 2025 juga sedang dalam tahap pembahasan bersama legislatif terkait sekolah gratis.
Rencana tersebut telah dirancang tanpa meniadakan program KJP, dengan mekanisme yang masih dalam kajian.
"Ini menunjukkan komitmen kami terkait pendidikan, karena DKI Jakarta adalah barometer dari seluruh daerah. Apalagi kita sekarang sedang bertransformasi menjadi kota bertaraf global," tukasnya.
Dijelaskan Teguh, beasiswa ini diberikan kepada 2.247 mahasiswa. Dari jumlah itu, 1.452 orang merupakan penerima beasiswa lanjutan dan 795 penerima beasiswa baru.
"Ini adalah amanat dari masyarakat. Saya berharap gunakan beasiswa ini dengan sebaik-baiknya dan jadikan motivasi untuk meraih cita-cita," tegas Teguh.
Sementara, Ketua Umum Yayasan Beasiswa Jakarta Margani M. Mustar menjelaskan, anggaran beasiswa berasal dari hibah Pemprov DKI yang setiap tahun mendapat alokasi sebesar Rp 20 miliar. Hal ini digunakan untuk beasiswa reguler yang berasal dari 12 perguruan tinggi negeri dan 126 perguruan tinggi swasta.
"Secara prinsip, dasar beasiswa ini mengawal mereka selama mereka masih memenuhi syarat pendidikan, seperti Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)-nya masih baik, lalu mengawal mereka sampai lulus. Artinya memang yang kami yang kami pilih adalah mahasiswa-mahasiswa yang berprestasi tetapi kurang mampu. Ini bersifat berkelanjutan," ujar Margani.
Penerima beasiswa adalah penduduk DKI Jakarta yang kuliah di DKI Jakarta dan termasuk golongan kurang mampu yang dibuktikan dengan surat dari Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta. Selain itu, penerima beasiswa maksimal berusia 25 tahun, serta prestasi IPK minimal 3.
Ketua Pembina Yayasan Beasiswa Jakarta Sutiyoso menambahkan, pendidikan adalah faktor utama untuk menjadikan masyarakat yang kompetitif dalam mewujudkan Jakarta yang lebih berkualitas.
Menurutnya, banyak faktor yang dibutuhkan agar pendidikan dapat berhasil dan berkualitas, salah satunya yang paling utama adalah pembiayaan pendidikan.
"Kita harus akui bahwa di kalangan masyarakat masih banyak kendala dalam hal biaya pendidikan," jelas Sutiyoso.
Salah satu penerima beasiswa Chynthya Padma Bestari dari Universitas Indonesia, mengucapkan rasa terima kasih kepada Pemprov DKI Jakarta yang telah memberikan bantuan biaya pendidikan. Menurutnya, beasiswa tersebut sangat berarti untuk menunjang proses pendidikan yang sedang ia jalani.
"Bagi kami, beasiswa ini sangat bermanfaat dan berharga untuk menunjang biaya perkuliahan dan meraih cita-cita," tandas Chynthya.