Selasa, 19 November 2024 Reporter: Tiyo Surya Sakti Editor: Toni Riyanto 799
(Foto: Andri Widiyanto)
Sebanyak 300 pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat dan mahasiswa di Jakarta Selatan diedukasi gerakan antikorupsi di Gedung Serba Guna Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Kecamatan Pasar Minggu.
Pada kesempatan yang sama mereka juga diedukasi mengenai pencegahan pencucian uang, bullying, dan judi online.
Kegiatan ini turut menghadirkan Bus Antikorupsi dan narasumber berkompeten dari Inspektorat Pengawasan Daerah (Itwasda), Polda Metro Jaya, Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Unit Pencegahan Pungutan Liar (UPP) Provinsi DKI Jakarta, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi (PPATK), dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Inspektur Pembantu Kota Jakarta Selatan, Nirwan Nawawi mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu wujud nyata komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan seluruh stakeholders terkait dalam membangun generasi muda yang memiliki integritas dan kesadaran terhadap bahaya praktik-praktik tidak jujur dan merugikan masyarakat.
"Jadi kegiatan yang sudah berlanjut dan sudah menjadi budaya di Inspektorat ini bertujuan menyebarkan nilai-nilai antikorupsi dengan membangun budaya integritas mulai dari sekolah dasar (SD) hingga mahasiswa," ujarnya, Selasa (19/11).
Nirwan menjelaskan, dengan adanya Bus Antikorupsi diharapkan nantinya para pelajar dan mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan yang mendalam dan menjadi agen perubahan dalam masyarakat, serta menjadi generasi yang cerdas, jujur dan bertanggung jawab.
"Kita ingin mereka mampu membawa semangat antikorupsi ke lingkungan sekitar dan turut membangun Kota Jakarta Selatan sebagai kota yang berintegritas tinggi," terangnya.
Menurutnya, acara ini juga sebagai bentuk komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk terus mengembangkan budaya integritas dan antikorupsi dengan melibatkan seluruh stakeholder diberbagai kegiatan seperti, ASN Mengajar, Edukasi Pencegahan Korupsi, Roadshow Bus Antikorupsi, Bimbingan Teknis Fraud Risk Assessment (FRA).
"Saat ini tidak hanyak kita konsentrasikan budaya antikorupsi kepada satuan pendidikan, tetapi kita juga bersama-sama dengan pejabat terkait sudah melakukan pelayanan khusus antikorupsi seperti melalui, BPN, UP PM-PTSP, kelurahan, dan kecamatan," ungkapnya.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan Jakarta Selatan, Mukhlisin mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan ini karena memang para pelajar dan mahasiswa sudah harus tahu mengenai tindakan-tindakan yang mereka lakukan sehari-hari yang berindikasi pada korupsi atau
bullying ."Alhamdulillah, kita para ASN Eselon III di Jakarta Selatan sudah memberikan edukasi terkait antikorupsi sebagai bentuk pengabdian kita kepada masyarakat dan tentu harapannya seluruh elemen masyarakat bebas dari korupsi," tandasnya.