Rabu, 13 November 2024 Reporter: Dessy Suciati Editor: Andry 292
(Foto: Istimewa)
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rany Mauliani menilai perlunya penguatan pendidikan akhlak pada siswa untuk mengurangi terjadinya perundungan di sekolah.
Menurutnya, edukasi mengenai moral ini perlu lebih digalakkan mengingat peristiwa perundungan masih ditemukan di dunia pendidikan.
“Harus ada edukasi secara mental dan akhlak supaya tidak melukai dan tidak menyakiti orang lain. Zaman kita dulu masih ada pendidikan moral Pancasila. Sekarang kan tidak ada,” ujar Rany di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (12/11).
Ia pun menekankan, peran orang tua sangat diperlukan dalam memberikan pendidikan moral. Orang tua dinilai tidak bisa hanya menyerahkan pendidikan akhlak anak-anak mereka kepada para guru atau pihak sekolah.
Rany juga mendorong agar sekolah dan orang tua bisa memberikan kegiatan positif untuk anak-anak mereka agar terhindar dari aktivitas yang tidak bermanfaat.
“Jangan kasih kesempatan anak-anak untuk bergerombol yang tidak jelas. Perbanyak kegiatan agar mereka disibukkan dengan aktivitas yang positif,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga meminta pihak sekolah agar meningkatkan pengawasan terhadap para muridnya. Sebab, perundungan lebih banyak terjadi pada kegiatan di luar jam pelajaran. Para guru bisa memantau gerak-gerik para muridnya yang mencurigakan atau mengarah pada perundungan.
Rany berpendapat, masalah perundungan di sekolah harus diselesaikan secara kasus per kasus karena bisa disebabkan banyak faktor. Hal ini menjadi pekerjaan bersama, baik pemerintah, masyarakat dan juga lembaga pendidikan. Salah satunya dengan meninjau kembali penegakan hukum untuk pelaku kekerasan di bawah umur.
“Untuk korban mungkin ada pertolongan konseling dan pendampingan," tandasnya.