Selasa, 05 November 2024 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 539
(Foto: Istimewa)
Dinas Kebudayaan (Disbud) DKI Jakarta akan menggelar TIM Festival (TIM Fest) pada 7 hingga 10 November 2024 dalam rangka memperingati HUT Taman Ismail Marzuki (TIM).
TIM Fest ke-56 akan menghadirkan rangkaian kegiatan di antaranya, peragaan busana, art culinary, pemutaran film independen dari film maker muda, seni, journey of TIM dan berbagai penampilan dari beragam genre musik, termasuk pidato kebudayaan yang selalu menjadi agenda tahunan paling bergengsi.
Tahun ini, Pidato kebudayaan akan disampaikan oleh sutradara film ternama Garin Nugroho dalam tema Etika, Seni dan Demokrasi berlokasi di Graha Bhakti Budaya pada 10 November 2024.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Jakarta, Iwan Henry Wardhana, mengatakan, Taman Ismail Marzuki telah menjadi warisan budaya Indonesia sejak didirikan pada tahun 1968 dan telah menumbuhkan perkembangan seni lokal, teater, musik, film, dan sastra selama lebih dari lima dekade.
Ia menyampaikan, TIM menjadi tempat para seniman legendaris bertemu dengan bakat-bakat baru, membentuk lanskap budaya Indonesia. Menurutnya, sebagai pusat yang memupuk kreativitas dan melestarikan warisan Indonesia yang kaya, TIM menjadi kebanggaan bagi banyak generasi.
“Taman Ismail Marzuki ini bisa dibilang lebih dari sekedar tempat pertemuan. TIM adalah penghormatan hidup bagi semangat seni Indonesia,” ujar Iwan, Selasa (5/11).
Kepala UP PKJ TIM, Arif Rahman menjelaskan, semua kegiatan yang dihadirkan dalam acara TIM Fest ini sebagai refleksi karya dan budaya seni Indonesia, termasuk juga upaya mempromosikan potensi seni budaya DKI Jakarta, pada skala nasional agar lebih dikenal dan dimaknai oleh masyarakat Jakarta.
Ia menilai, penyelenggaraan TIM Fest dapat menciptakan iklim kebersamaan antara pelaku seni dan untuk menciptakan inovasi menuju kesejahteraan masyarakat.
“Kegiatan ini merupakan pengembangan potensi dan kreativitas para talenta muda dalam melaksanakan kegiatan seni budaya, serta sebagai ajang untuk memberi wadah kegiatan untuk dapat berinovasi sebagai bentuk upaya pelestarian seni budaya, menumbuhkan rasa semangat dan kecintaan terhadap seni budaya,” urai Arif.
Sementara itu, Ketua Bidang Dewan Kesenian Jakarta, Bambang Prihadi, mengatakan, HUT TIM yang diperingati pada 10 November menjadi semacam perayaan tahunan yang mengumpulkan beragam bentuk seni mulai dari tari tradisional, teater modern, musik tradisi hingga modern, pembacaan puisi dan instalasi seni interaktif.
“Tak salah kalau TIM Festival ke-56 menjadi panggilan untuk bertindak, mendorong setiap pengunjung untuk merayakan dan berkontribusi dalam ekosistem TIM yang dinamis. Ini adalah panggung di mana masa lalu, masa kini, dan masa depan bertemu, memungkinkan talenta baru untuk terhubung dengan tradisi yang tak lekang waktu,” tandasnya.