Senin, 21 Oktober 2024 Reporter: Tiyo Surya Sakti Editor: Toni Riyanto 1553
(Foto: Tiyo Surya Sakti)
Meski menjadi penyandang autisme, Valmaisa Jazila Tjokro atau biasa disapa Maisa (29) yang merupakan kakak kandung figur publik artis Sheryl Sheinafia mampu membuktikan bila dirinya dengan urban farming bisa memberikan sesuatu yang bermanfaat.
Di kebun seluas 3.500 meter persegi yang terletak di Jalan Benda Dalam, Kelurahan Ciganjur, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan yang dikelola bersama ibundanya, Maisa mampu menghasilkan puluhan kilogram hasil panen setiap harinya dengan teknik menanam hidroponik, akuaponik, dan terapan organik.
Lahan yang mulai dikelola sejak tahun 2019 tersebut dijadikan lahan berkebun beberapa tanaman produktif seperti, jagung pulut pelangi madu dan jagung pulut madu. Kemudian, ada juga pakcoy, siomak, bayam hijau, bayam merah, bayam batik, pakcoy mini, daun gingseng, daun cincau, daun mint, dan lain sebagainya.
Ibunda Maisa, Irta C Tjokro mengatakan, Kebun Maisa Petani pertama kali dibuat bertujuan membuat Maisa bisa memiliki kegiatan produktif dan membentuk kemandirian agar bisa hidup dengan baik tanpa bergantung pada orang lain di masa depan.
"Kebun Maisa ini juga kita kembangkan untuk wahana edukasi penyandang disabilitas dan masyarakat umum," ujarnya, Senin (21/10).
Irta menyebut, selain kebun yang dikelolanya bersama Maisa beserta empat orang lainnya, di lahan ini juga terdapat beberapa kolam untuk budi daya ikan nila, bawal, gurame, patin, dan lele.
"Untuk seluruh hasil kebun baik itu sayuran atau pertanian dan ikan, semua kita pasarkan melali platform media sosial Instagram @maisapetani," bebernya.
Menurutnya, dengan kondisi Maisa yang berkebutuhan khusus ini, melalui kegiatan berkebun ini putrinya menjadi lebih produktif dan memiliki arah yang pasti untuk hidupnya kelak.
"Sangat senang melihat Maisa juga senang dalam menjadi aktivitas berkebunnya setiap hari. Sehingga, nantinya akan menjadi contoh baik bagi masyarakat, keterbatasan bisa melakukan apa saja dan tentunya menghasilkan pundi-pundi rupiah," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Mujiati menuturkan, Kebun Maisa Petani ini merupakan contoh urban farming yang dilakukan secara mandiri oleh masyarakat dengan konsep pertanian organik dan penggunaan green house untuk memodifikasi jika terjadi perubahan iklim atau cuaca banyak.
"Ini sangat bagus sekali menjadi contoh bahwa di Jakarta ini masih banyak lahan yang bisa dimanfaatkan untuk bertani atau menjaga ketahanan pangan lingkungan atas perubahan cuaca atau iklim yang terjadi," terangnya.
Ia menambahkan, selanjutnya yang diarahkan oleh Dinas KPKP adalah bagaimana kebun ini bisa memperoleh sertifikat organik. Hal ini guna mengklaim atau menyebutkan bahwa proses yang ada di kebun ini semuanya dilakukan secara organik.
"Kita juga akan coba hubungkan Kebun Maisa Petani ini dengan offtaker yang mungkin memerlukan sayuran-sayuran organik secara
continue . Kami ingin kebun ini bisa tetap bertahan dan menjadi keunikan dari kebun-kebun lainnya di Jakarta," tandasnya.