Senin, 21 Oktober 2024 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Budhy Tristanto 631
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Nakertransgi) Jakarta Pusat, Senin (21/10), mensosialisasikan program konservasi dan efisiensi energi melalui pemanfaatan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) kepada 200 pengelola gedung.
Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma mengatakan, konservasi energi dengan memanfaatkan PLTS ini sejalan dengan upaya mewujudkan Jakarta sebagai Top 20 Global City.
"Salah satu aspek yang dinilai global city ialah keberlanjutan dan mampu beradaptasi dengan perubahan iklim. Karena itu
pemanfaatan PLTS ini sesuatu yang dibutuhkan," katanya.Dilanjutkan Dhany, pemanfaatan PLTS sebagai konversi energi bila dimanfaatkan secara massif akan berdampak signifikan terhadap pengurangan emisi karbon.
Menurut Dhany, Jakarta Pusat merupakan kawasan yang banyak terdapat gedung tinggi dan ideal dijadikan pilot project pemanfaatan PLTS atap gedung. Kemudian, beberapa sekolah di Jakarta Pusat menurutnya juga telah memanfaatkan PLTS sebagai sumber energi listrik mereka.
"Kebijakan perizinan nantinya kita akan mendorong setiap gedung memiliki PLTS. Sejumlah OPD telah kita sosialisasikan penerapan PLTS," tegasnya.
Kepala Suku Dinas Nakertransgi Jakarta Pusat, Noviar Dinariyanti mengatakan, kegiatan sosialisasi ini sesuai dengan sejumlah regulasi Seperi UU No 30 tahun 2007 tentang energi, UU No 30 tahun 2009 tentang energi kelistrikan, Permen No 79 tahun 2014 tentang kebijakan energi nasional dan Permen No 33 tahun 2023 tentang konservasi energi.
"Kami berharap sosialisasi ini bisa memberikan gambaran yang utuh tentang pemanfaatan PLTS ke para pengelola gedung," ujarnya.
Dijelaskan Noviar, sebanyak 200 peserta sosialisasi ini terdiri dari unsur pengelola gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, rumah sakit dan apartemen. Dalam sosialisasi ini, juga disampaikan materi terkait teknis pemasangan dan pemeliharaan PLTS.
Diharapkannya, sosialisasi akan menggugah para pengelola untuk beralih memanfaatkan PLTS atap gedung dan melakukan konservasi energi untuk mengurasi emisi karbon. Sebab, dari setiap kilowat listrik yang dihasilkan melalui energi fosil akan menghasilkan emisi hingga 7 kilogram Co2.
"Kami berharap pemanfaatan PLTS atap gedung yang massif nantinya bisa mengefisiensikan energi," tandasnya.