Kamis, 13 Agustus 2015 Reporter: Suparni Editor: Lopi Kasim 3280
(Foto: Suparni)
Beralihnya profesi sebagian besar warga Kepulauan Seribu dari nelayan menjadi pemandu wisata dinilai telah menggerus budaya serta kearifan lokal warga pesisir pulau.
Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kepulauan Seribu, Tiur Maeda Hutapea mengatakan, turunnya pendapatan menjadi nelayan menyebabkan banyak warga beralih profesi.
"Itu akibat dari tidak pedulinya warga terhadap lingkungan, yang menyebabkan ekosistem makin rusak dan kehidupan laut jadi punah," ujar Tiur, Kamis (13/8).
Dikatakan Tiur, perlunya mengembalikan ekosistem laut melalui pengawasan dan rehabilitasi yang terus menerus.
"
Kearifan lokal perlu dipertahankan dan ditingkatkan lagi tanpa harus digilas oleh perkembangan jaman, nah tugas Formapel nantinya untuk itu ," katanya.Menurutnya, Forum Masyarakat Peduli Lingkungan (Formapel) Kepulauan Seribu yang terbentuk sejak 2009 itu, dapat berperan aktif pada masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan perairan.