Rabu, 12 Agustus 2015 Reporter: Folmer Editor: Widodo Bogiarto 10809
(Foto: doc)
Ratusan pedagang kaki lima (PKL) masih memadati sekitar Pasar Pagi, Asemka, Jakarta Barat, Rabu (12/8). Padahal hari ini sedianya mereka harus pindah ke beberapa pasar sekitar Asemka. Akibat masih maraknya PKL membuat kawasan tersebut tetap macet serta semrawut.
Pantauan beritajakarta.com, sebagian pedagang masih berjualan di badan Jalan Raya Asemka dan trotoar. Parkir liar juga masih marak sehingga menutup setengah dari ruas jalan.
Joni (30), salah satu pedagang mainan di kawasan Asemka mengaku masih berdagang pada hari ini untuk mencari nafkah.
“Manfaatkan waktu sehari saja untuk berdagang disini, lumayan bisa dapat paling kecil Rp 500 ribu. Saya beres-beres pindahan pas tutup dagangan,” papar Joni.
Sementara Tina (34) pedagang asesoris mengaku belum pindah karena ingin memberitahukan kepada sejumlah pelanggan, kalau dirinya pindah di Pasar Perniagaan.
“Mau kasih tahu pelanggan, biar nanti tidak cari-cari kalau sudah pindah,” ujar Tina.
Kepala Suku Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) Jakarta Barat, Sonar Sinurat menuturkan, hari ini merupakan waktu bagi pedagang untuk pindah ke lokasi yang ditentukan setelah sebelumnya dilakukan pengundian di kantor Kecamatan Taman Sari.
“Besok (Kamis (13/8), kawasan Asemka harus steril dari keberadaan pedagang kaki lima. Pedagang sepakat tidak lagi berdagang esok hari,” tegas Sonar.
Sekadar diketahui, 237 PKL yang berjualan di sekitar Pasar Pagi, Asemka besok akan direlokasi. Relokasi ini merupakan upaya melaksanakan program 5 tertib yang digagas Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), salah satunya tertib PKL.
Ratusan PKL itu akan direlokasi ke tiga pasar yakni Pasar Perniagaan, Pasar Mitra Jembatan Lima dan Pasar Pejagalan.