Sabtu, 12 April 2014 Reporter: Nurito Editor: Widodo Bogiarto 4251
(Foto: doc)
Menjelang pelaksaan Ujian Nasional (UN) SMA/SMK/MA/SLB, seluruh naskah ujian mulai didistribusikan, Sabtu (12/4). Seluruh naskah dari tempat transit di SMKN 26 Rawamangun, Jakarta Timur langsung didistribusikan ke 19 rayon SMA/MA dan 5 sub rayon SMK yang ada di lima wilayah ibukota. Pelaksanaan UN SMA/SMK/MA/ SLB itu sendiri mulai digelar pada 14-16 April. Sedangkan UN susulan dilakukan pada 22-24 April.
Kepala Dinas Pendidikan DKI jakarta, Lasro Marbun, mengatakan, ada lima titik kerawanan kebocoran soal. Karenanya, pihaknya bekerjasama dengan aparat kepolisian untuk mengawal perjalanan naskah UN mulai dari percetakan di Sidoarjo, Jawa Timur, hingga ke tangan siswa di sekolah-sekolah.
Kelima titik rawan itu adalah, saat naskah dari percetakan menuju titik transit di SMKN 26 Rawamangun. Kemudian, dari mobil boks masuk ke ruangan transit. Selanjutnya dari titik transit ke masing-masing rayon, dari rayon ke sub rayon dan dari sub rayon ke sekolah.
Untuk mengantisipasi keboran naskah UN, pihaknya telah menggandeng petugas kepolisian untuk mengawalnya. Seperti dari Percetakan di Sidoarjo ke titik transit dikawal oleh tujuh anggota kepolisian lengkap dengan senjata laras panjang. Kemudian dari titik transit ke rayon dan seterusnya dikawal oleh masing-masing dua anggota kepolisian, yang seluruhnya dilengkapi senjata api.
"Titik rawan kebocoran soal itu ada lima. Namun sudah kita antisipasi dengan melibatkan kepolisian untuk mengawal perjalanan naskah UN ini," ujar Lasro Marbun saat pendistribusian naskah UN di SMKN 26 Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu (12/4).
Distribusi naskah UN ini langsung dilakukan di 5 wilayah, masing-masing di Jakarta Pusat di SMAN 68, Jakarta Utara di SMAN 13, Jakarta Barat di SMAN 78, Jakarta Selatan di SMAN 70, Jakarta Timur di SMKN 26.
Pihaknya optimis naskah UN ini tidak bocor atau tercecer selembar pun. Namun jika ada pegawai maupun kepala sekolah yang nekat membocorkan, maka sanksinya akan langsung dicopot dari jabatannya. Demikian halnya jika ada oknum pengawas dari perguruan tinggi, akan dilaporkan ke polisi karena dianggap membocorkan rahasia negara.
Lasro menambahkan, target angka kelulusan UN ini 100 persen. Pada pelaksanaan UN tahun 2012/2013 untuk SMA menduduki peringat 9 tingkat nasional. Diharapkan pada 2013/2014 ini mampu memperbaiki peringkat menjadi tiga besar tingkat nasional. Sedangkan untuk SMK, pada tahun 2012/2013 menduduki peringkat 4 tingkat nasional. Diharapkan pada tahun 2013/2014 ini juga masuk peringkat 3 besar tingkat nasional.
Pelaksaan UN akan diawasi ketat oleh tim pengawas dari perguruan tinggi. Masing-masing untuk tingkat SMA sebanyak 5.694 pengawas, MA 656 pengawas, SMK 7.330 pengawas, PAKET C (IPA) 56 pengawas dan PAKET C (IPS) 806 pengawas.
Sementara, untuk jumlah peserta UN masing-masing adalah, tingkat SMA sebanyak 49.500 peserta dari 457 sekolah. Kemudian MA 5.225 peserta dari 89 sekolah. Tingkat SMK ada 65.100 peserta dari 583 sekolah, Paket C (IPA) ada 428 peserta dari 238 sekolah. Paket C (IPS) ada 7.993 peserta dari 225 sekolah. Sedangkan untuk SMALB sebanyak 109 peserta dan SMKLB ada 3 peserta.