Kamis, 03 Oktober 2024 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 887
(Foto: Nugroho Sejati)
Proyek pembangunan LRT Jakarta Fase 1B terus diakselerasi agar dapat terselesaikan sesuai dengan timeline yang telah ditentukan. Terkini, progress pembangunan LRT Jakarta Fase 1B memperoleh capaian signifikan sebesar 27,76 persen pada minggu ketiga September 2024.
Sesuai timeline pembangunan jalur LRT Fase 1B dari Velodrome sampai Rawamangun dilakukan uji coba jalur atau track testing pada September 2024. Sedangkan, sampai ke Manggarai ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2026.
Proyek LRT Jakarta Fase 1B dikerjakan dari dua sisi, yakni dari zona Velodrome – Pramuka dan zona Pramuka – Manggarai. Pembangunan jalur LRT Jakarta Fase 1B (Velodrome – Manggarai) bertujuan mendukung Manggarai sebagai stasiun sentral.
Direktur Teknik dan Pengembangan Jakpro Group, Dian Takdir mengatakan, pihaknya memahami adanya ketidaknyamanan yang dirasakan oleh warga dan pengguna jalan di sepanjang rute Velodrome-Manggarai terkait kemacetan yang terjadi.
Menurutnya, kondisi ini sulit dihindari, mengingat pembangunan LRT Fase 1B berlangsung di jalan protokol yang menjadi penghubung utama antara kawasan Jakarta Timur – Jakarta Utara dengan Jakarta Pusat – Jakarta Selatan.
“Kami terus berupaya agar meminimalisasi dampak kemacetan dengan berkoordinasi dengan Dishub DKI Jakarta, aparatur kewilayahan setempat, maupun SKPD terkait secara berkala. Kami berkomitmen, pembangunan LRT Jakarta Fase 1B ini mengutamakan keselamatan warga sekitar dan pengguna jalan. Karena itu, kami juga mengimbau bagi pengguna jalan untuk mencari alternatif rute lainnya, terutama di waktu sibuk atau rush hour,” ujar Dian, Kamis (3/10).
Ia menyampaikan, ketidaknyamanan warga dan pengguna jalan sepanjang proyek LRT Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai hanya berlangsung sementara. Dian menilai, kehadiran transportasi publik seperti LRT Jakarta ini merupakan salah satu solusi kemacetan sekaligus lebih ramah lingkungan, serta menjadi sarana pemenuhan kebutuhan warga Jakarta terkait kehadiran layanan transportasi publik yang terintegrasi dan berkualitas.
“Hal ini agar ke depannya dapat tercipta investasi baru dari sektor properti di daerah yang dilintasi oleh pembangunan LRT Jakarta Fase 1B. Sehingga pembangunan ini mendukung Jakarta sebagai kota global yang kompetitif,” katanya.
Dian mengatakan, pembangunan LRT Fase 1B menapaki jarak sejauh 6,4 kilometer dengan rute dari Velodrome - Rawamangun. Rencananya terdapat lima stasiun yaitu, Stasiun Rawamangun, Stasiun Pramuka BPKP, Stasiun Pasar Pramuka, Stasiun Matraman, dan Stasiun Manggarai.
“Ditargetkan dengan terbangunnya fase 1B ini nantinya akan membawa 80.000 penumpang per hari secara bertahap,” ucapnya.
Sementara itu, Lurah Rawamangun, Hery Kurniawan menyampaikan, pembangunan LRT Jakarta Fase 1B ini akan meningkatkan nilai jual dari bangunan dan tanah di daerahnya. Menurutnya, warga dari luar Rawamangun akan semakin tertarik untuk pindah ke kawasan ini.
"Dengan adanya pembangunan LRT di wilayah Rawamangun yang pasti nilai tanah ataupun nilai bangunan, nilai jualnya pasti akan meningkat. Dan ini sangat menggembirakan untuk warga kami, otomatis mereka akan lebih tertarik," jelas Hery.
Senada dengannya, mahasiswa Universitas Negeri Jakarta, Muhammad Iqbal mengatakan kehadiran LRT Jakarta ini akan mempermudah akses menuju kampus ke depannya. Menurutnya, jika pembangunan selesai dirinya akan memilih LRT Jakarta untuk kebutuhan mobilitasnya sehari-hari ke daerah Rawamangun dari rumahnya di daerah Pasar Rumput.
"Saya pasti akan menggunakan LRT Jakarta, jika pembangunannya sudah selesai. Saya memilih transportasi ini, karena akan mengurangi waktu tempuh dari rumah ke kampus," tandasnya.