Kamis, 26 September 2024 Reporter: Nurito Editor: Budhy Tristanto 761
(Foto: Yoanna Alverina)
Kontingen DKI yang terdiri dari 167 atlet dan 222 offisial, siap berlaga dalam ajang Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII di Solo, Jawa Tengah, 1 hingga 14 Oktober mendatang.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta, Andri Yansyah mengatakan, dalam event ini pihaknya menargetkan peringkat lima besar dengan raihan 28 medali emas. Karena itu, dia meminta para atlet untuk tampil prima, pantang menyerah dan tidak menganggap enteng lawan.
"Atlet harus memiliki mental tangguh. Jangan kalah mental dengan lawan," tegas Andri Yansyah, saat memberikan pengarahan pada Kontingen Peparnas XVII di Aula Gelanggang Remaja Jakarta Timur, Jalan Otista Raya, Jatinegara, Kamis (26/9).
Menurut Andri Yansyah, dari 20 cabang olahraga (Cabor) yang dipertandingkan dalam Peparnas XVII ini, kontingen DKI bakal berkompetisi pada 13 cabor. Tujuh cabor tidak ikut karena sedang mencari atlet dan pelatihnya.
"Atlet yang diberangkatkan ke Solo ini merupakan atlet yang berpotensi meraih medali. Mereka sudah menjalani training center (TC) di PPOPP Ragunan," ucap Andri Yansyah.
Atlet yang mendapatkan medali emas, ungkap Andri Yansyah, nanti diberikan apresiasi sebesar Rp 400 juta untuk kategori perorangan dan Rp 300 juta untuk kategori beregu. Kemudian yang meraih medali perak mendapat Rp 200 juta dan perunggu Rp 100 juta.
Sementara, Ketua National Paralympic Committee (NPC) DKI, Yasin Onasie, memastikan bahwa seluruh atlet yang dikirim ke Solo sudah menjalani klasisfikasi.
"Saat Peparnas di Papua, kami mengikuti 10 cabang olahraga. Di Solo ini naik jadi 13 cabor," tukasnya.
Ketua Kontingen Peparnas DKI, Rahman menambahkan, dari 13 cabor yang akan diikuti pihaknya menargetkan meraih 28 medali emas, 26 perak dan 43 perunggu.
Adapun 13 cabor yang diikuti atlet DKI yaitu, para renang, para tenis meja, para atletik, para bulutangkis, para kursi roda, para panahan, boccia, para menembak, judo tuna netra, para catur, angkat berat, tenpin bowling dan anggar kursi roda.
Sedangkan tujuh cabor yang tidak diikuti adalah balap sepeda, sepak bola, goalball, volli duduk, taekwondo, basket kursi roda dan e-sport.
"Peparnas ini memberikan kesetaraan dan kesempatan atlet penyandang disabilitas untuk berpartisipasi dalam multi event olahraga tingkat nasional," tandasnya.