Rabu, 12 Agustus 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Budhy Tristanto 4032
(Foto: Reza Hapiz)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan menanggung biaya pengobatan Azmi Abdul Malik (13), seorang bocah yang hanya memiliki satu bola mata, karena kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang dimiliki tidak bisa digunakan.
"Saya sudah minta staf saya, kalau BPJS administrasi begitu susah, saya yang bayarin di RSCM. Matanya harus diperbaiki, daripada nunggu aturan," kata Basuki di Jakarta Islamic Centre (JIC), Koja, Jakarta Utara, Rabu (12/8).
Basuki tidak menyalahkan BPJS dengan kejadian ini, karena skema jaminan kesehatan melalui BPJS menggunakan sistem casemix (campur). Dimana biaya yang ditanggung adalah satuan per diagnosis penyakit atau kelompok penyakit, bukan biaya satuan per jenis pelayanan medis atau non-medis yang diberikan.
Dia mencontohkan, pasien penderita tifus yang membutuhkan perawatan lima hari, maka biaya yang ditanggung BPJS hanya selama itu saja. Jika lebih, pasien menanggung biayanya sendiri.
Sementara untuk kasus Azmi, adalah penyakit langka. Sehingga tidak bisa digabungkan degan penyakit lainnya. "Nah untuk penyakit langka, begitu keluar kasusnya, BPJS ada tarif tidak? Tidak ada. Karena tarifnya mesti dikumpulin dari kasus-kasus," katanya.
Azmi, kehilangan bola mata kiri akibat terkena kayu anak panah saat bermain dengan temannya sekitar delapan tahun lalu. Kejadian itu membuat matanya mengalami infeksi parah sehingga dokter terpaksa mengangkat bola mata Azmi dan mengganti dengan bola mata palsu yang mesti diganti setiap enam bulan sekali.