Rabu, 11 September 2024 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Budhy Tristanto 1415
(Foto: Mochamad Tresna Suheryanto)
Pembangunan jalur MRT Jakarta Lin Timur-Barat Fase I Tahap I secara resmi dimulai, Rabu (11/9). Kegiatan yang dihadiri Presiden Joko Widodo ini , dilaksanakan di titik integrasi antara MRT Lin Utara-Selatan (Bundaran HI-Ancol Marina) dengan MRT Lin Timur-Barat (Cikarang-Balaraja), Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Presiden Joko Widodo mengatakan, sejak operasional MRT Fase I pada Maret 2019 lalu dari Bundaran HI ke Lebak Bulus, telah melayani total 120 juta penumpang. Kehadiran MRT tersebut telah menunjukkan perubahan wajah transportasi umum di Jakarta menjadi lebih baik.
"Sekarang kita masih dalam proses pembangunan fase 2A dari HI sampai Kota. Oleh karena itu, kita ingin melebarkan jangkauannya untuk Lin Timur-Barat Fase I, sebagai upaya wujudkan Jakarta kota global dan aglomerasi melalui transportasi modern di Jakarta," ujar Joko Widodo, dikutip dari Siaran Pers DKI.
Sementara, Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono dalam kesempatan itu menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta yang terlibat dan peran pemerintah pusat atas dukungannya mewujudkan MRT Lin Timur-Barat Fase I Tahap I.
Ia juga mengapresiasi sinergi yang terjalin bersama Duta Besar Jepang untuk Republik Indonesia, Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Kementerian Keuangan, serta PT MRT Jakarta dalam pembangunan ini.
"Melalui sinergi ini kami berharap, kemudahan penyediaan infrastruktur transportasi publik yang menunjang pengembangan kota Jakarta berbasis transit atau Transit Oriented Development dapat terus diwujudkan dengan baik," imbuhnya.
Dijelaskan Heru, pembangunan MRT Lin Timur-Barat Fase I Tahap I akan dimulai dari rute Medan Satria hingga Tomang sepanjang 24,5 kilometer. Rute itu akan memiliki sebanyak 21 stasiun yang terdiri dari stasiun layang dan stasiun bawah tanah.
Dirut PT MRT Jakarta, Tuhiyat mengatakan, MRT Jakarta Lintas Timur-Barat Fase I Tahap I yang menghubungkan Cikarang-Balaraja ini ditargetkan beroperasi pada 2031.
Bila telah beroperasi nanti, ungkap Tuhiyat, pihaknya mengestimasi sebanyak 284.000 penumpang per hari akan memanfaatkan rute tersebut
"Lokasi kita saat ini berada di persimpangan antara Jalan Thamrin dan Jalan Kebon Sirih atau antara Lin Timur-Barat dan Lin Utara-Selatan. Pada Fase 1 MRT Jakarta Lin Timur-Barat yang berfokus di wilayah DKI Jakarta total jaraknya 31 Km dengan 27 stasiun," kata Tuhiyat.
Sementara pada Fase 2A Bundaran HI-Kota terdapat tujuh stasiun bawah tanah, dengan stasiun pertamanya adalah Stasiun Thamrin dan yang kedua adalah Stasiun Kota. Adapun panjang total Stasiun Thamrin adalah 470 meter dengan lebar 20,3 meter.
Diterangkannya, level concourse tempat pelaksanan proyek saat ini berada di kedalaman sekitar sembilan meter dengan total kedalaman hingga platform level pada area bawah, sekitar 16 meter dari ground level.
"Sedangkan untuk kedalaman platform untuk Lin Timur-Barat pada posisi ini adalah sekitar 26 meter dari ground level. Artinya Lin Timur-Barat lebih dalam dari pada tunnel Lin Utara-Selatan," tandasnya.
Kegiatan pencanangan ini dihadiri oleh Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi, Dubes Jepang untuk Indonesia Yasushi Masaki, serta Dubes Indonesia untuk Jepang Heri Ahmadi, serta jajaran Pemprov DKI Jakarta.
Pembangunan MRT didanai pinjaman Japan International Cooperation Agency (JICA) melalui co-financing bersama Asian Development Bank (ADB), Kementerian Perhubungan sebagai Executing Agency, serta Pemprov DKI Jakarta sebagai Implementing Agency dan PT MRT Jakarta (Perseroda) sebagai Sub-Implementing Agency.
Selain itu, pembangunan sepanjang 800 meter di wilayah Kota Bekasi dibiayai melalui hibah Pemerintah Pusat dan operasionalnya diamanatkan kepada Pemprov DKI Jakarta, melalui skema Public Service Obligation (PSO).