Selasa, 27 Agustus 2024 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Budhy Tristanto 610
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat dan PT MRT (Mass Rapid Transit) Jakarta, Selasa (27/8), membahas potensi dan dampak pembangunan jalur MRT koridor Timur - Barat dan sosialisasi kepada warga.
Direktur Konstruksi PT MRT, Weni Maulina menjelaskan, pembangunan MRT Jakarta koridor Timur - Barat terdiri dari jalur bawah tanah mulai kawasan Roxy hingga Galur dan jalur layang dari Tomang - Grogol, serta Cempaka Baru-Ujung Menteng.
Dari keseluruhan lintasan itu, lanjut Weni, rencananya dibangun 21 stasiun perhentian.
"Untuk wilayah Jakarta Pusat titiknya mulai dari Roxy Mas sampai Sumur Batu," katanya.
Dilanjutkan Weni, proses pengerjaan MRT di kawasan Roxy Mas rencananya akan dimulai pada akhir 2024 mendatang. Karena itu, Ia bersama tim melakukan audensi ke Pemkot Jakpus untuk koordinasi.
Dengan koordinasi yang dilaksanakan ini, Weni berharap, Pemkot Jakpus bisa mendukung kegiatan. Sehingga nantinya proses pembangunan bisa terlaksana dengan baik.
"Kami berharap ke depan dapat bersinergi untuk bersa
ma membangun transportasi yang lebih baik," tegasnya.Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat, Dhany Sukma menegaskan, siap untuk bersama-sama berkoordinasi mengatasi dampak pembangunan dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
"Pasti ada persoalan yang perlu dituntaskan, terutama terkait kewilayahan. Karena itu itu perlu ada sosialisasi dan sinkronisasi, agar proyek ini berjalan dengan baik," tandasnya.