Senin, 09 September 2024 Reporter: Anita Karyati Editor: Toni Riyanto 442
(Foto: Anita Karyati)
Kelompok Tani (Poktan) Dahlia binaan Satuan Pelaksana Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Satpel KPKP) Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara berhasil memanen 42 kilogram ubi jalar dari lahan urban farming di Jalan Kampung Muara Bahari, RT 01/11, Kelurahan Tanjung Priok.
Ketua Poktan Dahlia, Titis Herlianto mengatakan, lahan pertanian yang digunakan sebelumnya tidak terawat dan menjadi tempat pembuangan sampah.
"Lahan ini kami bersihkan dan dimanfaatkan menjadi lahan produktif sejak dua tahun lalu," ujarnya, Senin (9/9).
Titis menjelaskan, Poktan Dahlia di RW 11, Kelurahan Tanjung Priok terbentuk sejak enam bulan lalu dengan jumlah 20 anggota.
"Terbentuknya kelompok tani ini sebagai bukti keseriusan masyarakat dalam menjaga ketahanan pangan dan membantu kesehatan khususnya bagi balita stunting," terangnya.
Ia menyampaikan terima kasih kepada pihak kelurahan, kecamatan, dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya yang mendukung urban farming tersebut.
"Alhamdulilah, hasil dari lahan ini sudah banyak warga yang merasakan manfaatnya. Semoga yang kami lakukan ini dapat menjadi contoh untuk masyarakat lainnya," harapnya.
Sementara itu, Kepala Satpel KPKP Kecamatan Tanjung Priok, Milya Purnamasari mengapresiasi Poktan Dahlia yang melakukan budi daya ubi jalar
di lahan urban farming.
"Ubi jalan ini mempunyai banyak manfaat, dengan kandungan karbohidratnya yang tinggi. Ubi jalar jenis ungu yang dipanen ini akan dijual kembali dengan harga Rp 5.000 per kilogram dan sebagian dibagikan kepada anggota," terangnya.
Menurutnya, selain tanaman produktif ubi jalar, di lahan urban farming seluas 250 meter persegi ini juga terdapat berbagai tanaman lainnya seperti Terung, Cabai, Singkong, Pepaya, Melon, dan lain sebagainya.
"Ada juga Jagung Pulut yang dicanangkan penanamannya oleh Wali Kota Jakarta Utara sudah berbuah dan memuaskan
Kegiatan poktan ini dapat membantu menyukseskan program ketahanan pangan
di Jakarta," tandasnya.