Selasa, 27 Agustus 2024 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 679
(Foto: Istimewa)
Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta menginisiasi program Jagoan Wirausaha Jakarta (Jawara) dalam rangka mendorong percepatan UMKM naik kelas di Jakarta.
Dimulai sejak awal tahun 2024, Jawara adalah program inkubasi UMKM yang dirancang secara holistik, sistematis dan berkelanjutan untuk memastikan UMKM sukses naik kelas.
Dengan sifatnya yang holistik program ini menyentuh aspek bisnis dan personal UMKM. Selain ilmu manajemen bisnis, peserta juga diberikan mindset entrepreneurship, sesi hipnoterapi dan one on one coaching mentoring. Selain itu, kurikulum tidak hanya terbatas pada pembelajaran, tapi lebih ditekankan pada praktik bisnisnya, dengan target yang harus diselesaikan.
Program ini juga disusun secara sistematis yang terdiri dari lima tahap dan setiap tahapnya peserta wajib menyelesaikan target sebagai syarat untuk mengikuti tahap berikutnya.
Program Jawara dimulai dari seleksi asesmen dan interview, bootcamp, company visit, pendampingan tahap 1 sampai 3 dan terakhir adalah capacity building dan graduation. Adapun materi yang diberikan antara lain, mindset entrepreneurship, business model canvas, onboarding digital, manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dan keuangan serta strategi untuk memulai ekspor.
Kepala KPw BI Provinsi DKI Jakarta, Arlyana Abubakar mengatakan, program ini juga dilakukan secara berkelanjutan. Peserta juga terus mendapatkan pendampingan secara offline dan online, baik setelah kelas selesai maupun setelah peserta lulus program. Terdapat 448 UMKM unggulan di wilayah Jakarta yang mendaftar pada rekrutmen Jawara yang dilaksanakan pada Februari 2024 lalu dan telah terpilih 40 UMKM untuk mengikuti rangkaian pelatihan Jawara.
Ia menyampaikan, apabila UMKM berhasil mengikuti seluruh rangkaian secara intensif dan berhasil menyelesaikan tugas serta tantangan yang diberikan seperti kenaikan omzet, perbaikan manajemen keuangan dan SDM dari para pelatih atau coach, maka pada akhir tahun UMKM tersebut akan mengikuti capacity building dan graduation sebagai tanda berhasilnya mengikuti program Jawara.
“Sampai dengan Agustus 2024, terdapat 34 peserta yang telah berhasil menyelesaikan target pengembangan usaha yang diberikan dan konsisten mengikuti rangkaian kegiatan Jawara,” ungkap Arlyana, Selasa (27/8).
Arlyana menjelaskan, keunggulan dari program Jawara adalah seluruh peserta bisa berkonsultasi dengan coach profesional sepanjang periode Jawara. Ia menyampaikan, UMKM Jawara juga memiliki kesempatan untuk berbagi dan saling memberikan masukan antar peserta terkait pengembangan bisnis masing-masing.
Keunggulan program Jawara lainnya adalah adanya program bootcamp di awal rangkaian pelatihan yang dilaksanakan selama empat hari.
“Bootcamp berfokus pada pembentukan mindset bisnis peserta agar dapat menjadi pengusaha yang mandiri, berdaya juang, mampu menggali potensi diri, meningkatkan jiwa bisnis serta penguatan leadership dalam memimpin tim,” urainya.
Ia mengatakan, peserta Jawara telah mengimplementasikan dan menyusun berbagai materi manajemen bisnis yang diperoleh setelah mengikuti rangkaian kegiatan mulai dari business canvas model, SOP, manajemen SDM, sampai dengan laporan keuangan.
Arlyana menyampaikan, seluruh peserta Jawara juga telah berhasil menaikkan rata-rata omset per bulannya dibandingkan sebelum mengikuti Jawara, dengan kenaikan rata-rata sekitar 133,71 persen.
Ia menambahkan, peserta Jawara juga aktif meningkatkan kapasitas UMKM dalam kegiatan digital onboarding yang saat ini seluruh UMKM Jawara sudah memiliki website sendiri, serta sudah mulai aktif melakukan live selling di e-commerce maupun social commerce.
“Melalui program ini diharapkan sinergi dalam pengembangan UMKM dapat terus ditingkatkan sehingga akhirnya dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan inklusif untuk DKI Jakarta,” tandasnya.