Kamis, 22 Agustus 2024 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Budhy Tristanto 699
(Foto: Nugroho Sejati)
Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) bersama Dharma Wanita Persatuan (DWP) DKI Jakarta, Kamis (22/8), menggelar kegiatan seminar Jakarta Sadar Olah Literasi Digital (Solid) dengan tema Jadi Ibu Inovatif dengan Cakap Digital di Ruang Aula PDS HB Jasin, Taman Ismail Marzuki, Menteng. Kegiatan juga digelar secara hybrid.
Plt Kepala Diskominfotik DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko mengatakan, jajarannya mengusung tema Jadi Ibu Inovatif dengan Cakap Digital karena saat ini perkembangan digital telah membuka ruang bagi setiap orang menjadi konten kreator, termasuk kaum ibu.
"Saya percaya ibu-ibu DWP mesin produksi yang luar biasa untuk memberi informasi edukatif. Hanya yang perlu diselaraskan adalah apa yang perlu kita sampaikan di medsos," katanya.
Sigit mencontohkan, kejadian yang sempat viral saat Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengunjungi salah satu sekolah dasar di Cideng, Jakarta Pusat.
Saat itu, beber Sigit, ada salah seorang anak yang berniat membawa pulang makanan gratis yang dibagikan Pj Gubernur untuk diberikan kepada neneknya yang tengah sakit di rumah.
Mendapati itu, Pj Gubernur berdialog dengan sang anak menyampaikan bahwa ia akan memberi makanan untuk sang nenek dan satu lagi untuk sang anak agar dimakan di tempat.
Menurut Sigit, kejadian viral itu menjadi sebuah gambaran bagaimana hal yang dinilai biasa oleh pelaku bisa menjadi luar biasa bagi yang lainnya.
Melalui kegiatan Jakarta Solid ini, Sigit optimistis peran ibu-ibu DWP dengan kecakapan digitalnya nanti bisa mendukung kesuksesan program-program pembangunan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
"Kalau untuk di medsos, sebenarnya ibu-ibu ini para pakar. Tinggal poles tipis-tipis," selorohnya.
Ketua DWP DKI Jakarta, Endang Lestari Djoko Agus Setyono mengapresiasi jajaran Diskominfotik yang memberi kesempatan para ibu untuk mengikuti kegiatan ini. Diakuinya, selama ini para ibu memang memiliki kemampuan digital dan telah aktif di medsos.
Menurut Endang, tantangan di ruang digital saat ini semakin besar, seperti maraknya konten negatif terus bermunculan dan kejahatan di ruang digital terus meningkat.
Karena itu, ia mengingatkan wawasan dan pengetahuan anggota DWP sebagai istri dan pendamping ASN harus terus ditingkatkan serta diselaraskan agar maksimal berkolaborasi mendukung keberhasilan program Pemprov DKI Jakarta.
"Terus tingkatkan kecakapan digital agar mampu menciptakan konten kreator yang mendidik dan menciptakan kedamaian," tukasnya.
Dalam kegiatan ini, Endang berharap mereka dapat meningkatkan empat aspek digital, yakni keterampilan digital, keamanan digital, budaya digital dan etika digital. Hal itu sejalan dengan perkembangan literasi di era digital saat ini.
Digambarkan Endang, dahulu literasi hanya dikenal dalam bentuk membaca dan menulis saja. Seiring dengan perkembangan digitalisasi, literasi saat ini lebih meluas dengan tambahan kemampuan memahami dan mengolah.
"Dengan pendekatan ini, kita dituntut bukan hanya cakap, tapi juga bijak dan bertanggung jawab," tegasnya.
Selain menjadi ruang informasi, perkembangan digitalisasi saat ini menurut Endang juga bisa dimanfaatkan kaum ibu untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Ruang digital yang tercipta saat ini, akan memudahkan penjualan produk para ibu yang ingin memasarkan hasil kreatifitas mereka.
"Saya harap kegiatan ini bisa mendorong berbagi inisiatif dalam melakukan kerja konkret,
terutama para ibu, agar cakap memanfaatkan internet untuk kegiatan edukatif dan produktif," tandasnya.