Selasa, 11 Agustus 2015 Reporter: Nurito Editor: Lopi Kasim 5029
(Foto: Nurito)
Lantaran berdiri di atas saluran air dan menyebabkan kemacetan, sebanyak 400 bangunan semi permanen dan lapak pedagang kaki lima (PKL) di Jl Kemayoran Gempol, RW 04 dan 05 Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat dibongkar petugas, Selasa (11/8).
Tidak ada perlawanan dari para pemilik bangunan, sebab sebulan sebelumnya telah disosialisasikan. Sebanyak 150 petugas gabungan dari Satpol PP, kelurahan, kecamatan dan TNI/Polri dikerahkan untuk melakukan penertiban.
Wakil Camat Kemayoran, Asih Sumaretmi mengatakan, petugas kesulitan membersihkan saluran karena banyak bangunan berdiri di atasnya. Saat malam, kawasan tersebut tak bahkan tak bisa dilintasi karena PKL menguasai jalan hingga pukul 00.00. Tak sedikit yang berjualan hingga pagi hari, terutama jika malam minggu.
"
Tidak ada relokasi bagi PKL karena mereka sudah menempati lahan di atas saluran air lebih dari 10 tahun . Bahkan mereka menutupi jalan saat malam hari. Sehingga banyak pengendara dan warga mengeluh karena tak bisa melintas," ujar Asih.Ayu (45), seorang pemilik bangunan mengaku terkejut dengan penertiban tersebut. Pasalnya, ia baru menempati warungnya 6 bulan lalu setelah bergantian dengan rekannya.
"Saya kaget, kok tidak ada sosialisasi petugas main bongkar saja. Mana baru masak banyak. Ini mau dikemanakan dagangan saya. Pak tolong jangan dibongkar dulu," kilahnya.