Kamis, 25 Juli 2024 Reporter: Nurito Editor: Budhy Tristanto 454
(Foto: Nurito)
Rencana pembangunan saluran air dengan sistem jacking di Jalan Jambore Kelurahan Cibubur, Ciracas, Kamis (25/7), mulai disosialisasikan. Sosialisasi dipimpin Camat Ciracas, Yus Wil Rasyid.
Menurut Yus Wil Rasyid, rencana pembangunan saluran air ini perlu disosialisasikan karena lokasinya berada di jalan penghubung yang setiap hari banyak dilintasi kendaraan dari arah CIbubur menuju Depok atau Bekasi dan sekitarnya, maupun arah sebaliknya.
Yus Will berharap, pembangunan dilaksanakan sesuai jadwal agar aktivitas warga, terutama pengguna jalan, tidak terganggu.
"Kami imbau pelaksana proyek memasang rambu lalu lintas yang besar, mudah dilihat pengendara. Saat pelaksanaan penggalian, petugas Dishub juga bantu mengatur lalu lintas," katanya.
Dia menambahkan, rambu dan banner informasi soal pembangunan saluran air ini harus dipasang di lokasi strategis. Seperti simpang Lapangan Tembak, simpang Jambore, Jalan Taruna Jaya dan sejumlah titik lainnya.
Sementara, Kepala Seksi Pembangunan Sudin Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur, Tengku Saugi Zikri mengatakan, pembangunan saluran air dengan metode sistem jacking ini sudah dinantikan masyarakat. Karena setiap hujan deras kawasan Jalan Jambore selalu tergenang dengan ketinggian 40-80 sentimeter.
"Sistem jacking anggaran lebih besar namun dampak pembangunan di masyarakat bisa diminimalisir, dibanding pembangunan melalui penggalian secara terbuka," ucap Saugi
Dai menjelaskan, panjang pipa jacking yang akan dipasang 370 meter, titiknya mulai dari tikungan dekat toko baja hingga ke SMPN 147. Materialnya menggunakan U Ditch i150x150 x 120 sentimeter, box culvert ukuran120 x 110 x100 sentimeter, U Ditch ukuran 80 x80 x120 sentimeter.
Di Jalan Jambore ini akan digali empat titik pengalihan dan di Jalan SMPN 147 ada dua titik. Penggalian lahan untuk pemasangan U Ditch dan box culvert ini bervariasi ukuran 4x6 meter dan 4x6,68 meter dengan kedalaman bervariasi antara 3,86 meter hingga 6,48 meter.
Sesuai kontrak kerja, pelaksanaan dilaksanakan mulai 18 Juli sampai 29 November mendatang atau 125 hari kerja.
"Untuk penggalian di lokasi saat ini belum dilaksanakan, karena kami harus menyosialisasikan terlebih dulu ke masyarakat," tandasnya.