Senin, 22 Juli 2024 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 729
(Foto: Istimewa)
PT Bank DKI melalui Program CSR Bank DKI Peduli bekerja sama dengan Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPAP) DKI Jakarta memberikan bantuan berupa nutrisi dan sembako kepada 80 Anak yang Hidup dengan HIV (ADHIV).
Pemberian bantuan dilaksanakan di UPT Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak (PPPA) Provinsi DKI Jakarta, tepatnya di depan Kantor KPAP DKI Jakarta, Gedung LPMJ, Jalan Raya Bekasi Timur, Pulogadung, Jakarta Timur dengan melibatkan Bank DKI, Badan Pembinaan BUMD, Dinas Kesehatan, Biro Kesos, KPAP, Forum LSM, Perwakilan dari LSM yang menerima bantuan.
Dukungan nutrisi dan sembako yang diberikan berupa, UHT coklat/full cream 200 mililiter satu dus isi 24, beras lima kilogram, Multivitamin Scott's Emulsion 400 mililiter, saos, kecap, minyak goreng, gula, sirup, sarden, biskuit anak dan telur.
Pemimpin Divisi Komunikasi Korporasi PT Bank DKI, Fakhrurroji mengatakan, selain bantuan sembako 80 orang ADHIV juga mendapatkan dukungan anggaran sebesar 50.000.000 rupiah dari Bank DKI untuk pembelian nutrisi.
Ia menyampaikan, pemberian bantuan ini selaras dengan komitmen Bank DKI sebagai lembaga keuangan yang tidak berorientasi kepada profit saja, tetapi pada aspek pemberdayaan masyarakat yang sangat memiliki kepedulian kepada anak-anak baik dari sisi kesehatan dan pendidikan.
“Tahun 2024 kami juga banyak berpartisipasi pada program pencegahan stunting serta bantuan dan dukungan sosial lainnya, termasuk kepada penyandangan disabilitas. Kami berharap bantuan ini dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya dan eksistensi kami selalu dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Jakarta,” ujar Fakhrurroji, Senin (22/7).
Kepala Bidang Dukungan dan Layanan KPAP DKI Jakarta, Taufik Alief Fuad mengatakan, upaya untuk menurunkan insiden HIV tidaklah mudah, terdapat tantangan serta hambatan dalam pencegahan dan penanggulangannya.
Maka itu, perlu harmonisasi mencapai akhir AIDS pada tahun 2027 sebagai target untuk DKI Jakarta melalui kolaborasi pentahelix (pemerintah, dunia usaha, akademisi, media dan masyarakat).
“Sangat dibutuhkan untuk mencapai 95-95-95 dan tujuan akhir pencapaian Three zeroes yaitu zero new HIV infections, zero AIDS related deaths and zero discrimination,” katanya.
Taufik menjelaskan, bantuan kolaboratif ini mendorong gerakan peduli pada ADHIV sebagai motivasi untuk hidup lebih sehat dan berkualitas dengan pemberian nutrisi dan sembako sehingga anak sebagai calon generasi penerus berkualitas.
Ia mengatakan, dari dukungan pemberian kebutuhan nutrisi bagi ADHIV ini hal yang diharapkan ke depannya antara lain, terselenggaranya dukungan BUMD melalui peningkatan gizi sebagai upaya menyehatkan Anak yang hidup dengan HIV, adanya keterlibatan peran serta dunia usaha BUMD, tersedianya alokasi dana nutrisi yang berkesinambungan dari BUMD maupun CSR dalam pemenuhan kebutuhan anak dengan HIV agar harapan ADHIV tetap bisa hidup sehat dan menjadi calon generasi penerus berkualitas.
“Bantuan sosial ini dapat meningkatkan kesadaran, dukungan dan kepedulian solidaritas bagi ADHIV sehingga dapat meningkatkan kualitas anak yang terdampak HIV melalui dukungan pemberian nutrisi sebagai dorongan motivasi untuk hidup lebih sehat, serta meningkatkan kualitas hidup anak yang terinfeksi HIV dan anak yang terdampak HIV melalui pemberian bantuan nutrisi,” jelasnya.
Berikut LSM pendamping anak yang menerima bantuan nutrisi: LSM Yayasan Karisma untuk 13 anak, LSM Lentera Anak PeLangi untuk 31 anak, LSM PKBI Jakarta Utara untuk 2 anak, LSM Yayasan Bandungwangi untuk 2 anak, LSM Yayasan Kusuma Buana untuk 2 anak dan LSM Yayasan Mutiara Maharani untuk 30 anak.
Sebagai informasi, pemberian dukungan ini dilatarbelakangi bahwa mempunyai hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, pendidikan, nutrisi dan hak lainnya.
Anak yang hidup dengan HIV perlu memperhatikan tentang nutrisi bagi tubuhnya, karena berkaitan dengan daya tahan tubuh dan juga proses pengobatan, maka tubuh akan mengalami perubahan.
Perubahan yang terjadi bisa berupa penurunan berat badan, diare atau bahkan mengalami infeksi. Asupan nutrisi berperan penting dalam membentuk daya tahan tubuh yang membuat ADHIV menjadi lebih kuat.